MASAMBA–Banjir di bantaran Sungai Masamba kecamatan Masamba kabupaten Luwu Utara membuat legislator Hanura ini ikut “keluyuran” memantau kondisi debit sungai yang membelah dua kota Masamba itu Senin dini hari, 13 Juli 2020.
Andi Sukma, wakil rakyat yang dikenal sederhana dan bersahaja itu terpantau kamera pewarta sedang asyik berdiri di tepi jembatan Sungai Masamba saat hujan deras mulai mengguyur, Minggu malam sekira pukul 22.00 Wita (12/7).
Saat disambangi Koran Seruya, Andi Sukma mengaku jika ia memang tidak siap untuk melakukan “pencitraan” dengan memakai payung atau jas hujan/mantel.
“Itu tadi malam spontan ji dinda, tidak pakai acara settingan, saya pantau ketinggian air sungai dari atas jembatan, saya bilang wah gawat ini kalau hujan deras terus berjam-jam, tidak ada persiapan, dadakan saja, kita tidak bawa payung dan jas hujan, saya cuma pakai kantongan plastik untuk tutupi kepala,” ucap Ketua Komisi II DPRD Lutra itu polos.
“Itu tadi malam jam 23.00 kalau tidak salah saya sudah pantau, sampai jam 2 dini hari tadi baru saya bergeser ke Pondok Rakyat, saya bilang adek-adek disana siapkan ini Posko untuk tampung pengungsi karena saya lihat banjir kali ini adalah banjir paling parah, dan alhamdulillah, ada 9 kendaraan roda empat yang turut membantu termasuk 1 mobil pick up,” terang Andi Sukma.
Legislator 3 periode dari Fraksi Hanura itu kemudian mengimbau utamanya pemerintah daerah agar mempercepat proses rekomendasi masuknya kapal pengeruk yang sudah ia ajukan untuk diproses di Balai Besar Sungai Jeneberang dan Pompengan Sulsel untuk membantu Pemda Lutra mengatasi banjir.
“Kami sudah ajukan dan semua persyaratan sudah lengkap terkait ijin kapal pengeruk yang bisa membantu menangani banjir, karena masalahnya ini di muara sungai banyak endapan dan pendangkalan oleh peningkatan sedimen dan juga sampah-sampah, menurut saya ini masalahnya, dengan adanya kapal pengeruk berkapasitas 2 ribu kubik per jam yang mau saya datangkan, masalah banjir di muara sungai insya Allah bisa kita redam,” urainya.
Ia merincikan ada 3 sungai besar di Luwu Utara yang muaranya perlu dikeruk untuk mencegah pendangkalan tersebut yang kerap menimbulkan banjir. Yakni Sungai Rongkong, Sungai Masamba dan Sungai Baliase.
Sungai-sungai tersebut membuat anak sungai misalnya di muara sungai Lamiko-miko dan sungai Aputeang di Desa Waelawi kec. Malangke Barat (dari S. Rongkong.
Serta muara di Desa Tokke kec. Malangke (dari S. Masamba) dan Muara sungai Baliase di Desa Ladomi Kec. Malangke (dari S. Baliase).
“Yang paling parah itu di Desa Waelawi, kalau tidak musim hujan anak-anak bisa main bola di muara Sungai Lamiko-miko,” jelasnya.
Untuk diketahui, perusahaan pengelola kapal pengeruk yakni PT. Segi Tiga Emas Luwu Utara yang pengajuannya sudah sampai di meja Balai Besar S. Jeneberang dan S. Pompengan Sulsel, sisa menunggu didorong oleh Pemda Lutra untuk dipercepat prosesnya.
“2 unit kapal pengeruk itu satunya sudah di Majene Sulbar melakukan pengerukan, yang satunya masih stand bye di Makassar, kalau sudah ada rekomendasi kita siap action, sisa didorong Pemda untuk mempercepat prosesnya,” pungkasnya.(iys)
Baca Juga: Persoalan Kemanusiaan, Pondok Rakyat Tim AKAS “Disulap” Jadi Posko Banjir Sungai Masamba
Tonton videonya: