PALOPO – Angka stunting di Kota Palopo mengalami penurunan hingga 4,7 persen. Itu berdasarkan data SSGI stunting. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palopo, Firmanza DP dalam rapat koordinasi TPPS Lintas Sektor Kota Palopo di ruang pertemuan Ratona kantor Wali Kota Palopo, Senin 9 Oktober 2023.
Sebagai Ketua TPPS, Firmanza menjelaskan, menurut data SSGI angka stunting di Kota Palopo mencapai 23,8 persen. Sementara angka penurunan stunting tahun 2023 di Kota Palopo berada pada angka 18,8 persen.
Dia mengungkapkan, Pj Gubernur Sulawesi Selatan dalam beberapat kesempatan menargetkan zero kasus stunting pada tahun 2023 ini.
Sekda juga sampaikan kepada Penjabat (Pj) Wali kota Palopo, untuk meningkatkan pendampingan bapak asuh yang selama ini dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholder baik itu TNI/Polri agar kembali dilanjutkan.
“Dengan durasi waktu yang diperpanjang untuk pendampingan anak-anak stunting dan peran kecamatan dan kelurahan serta juga TP PKK kita bisa kolaborasi sehingga kita bisa selesaikan stunting ini,” katanya.
Sementara, Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanganan stunting, harus tepat sasaran. Dia juga meminta agar program bapak dan ibu asuh tetap ditingkatkan.
“Jika perlu diperluas lagi kepada seluruh stakeholder yang ada. Kepada para OPD, camat dan lurah teruslah bergerak untuk ini lakukan koordinasi silahkan lakukan secara teknis dan akan diarahkan langsung oleh sekretaris daerah,” ujarnya.
“Selain penurunan stunting ada juga beberapa program bapak Penjabat gubernur yang juga akan kita laksanakan disini yaitu Terkait penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2024 berlangsung secara luber, jurdil, lancar, aman dan damai,” tambah Asrul Sani.
“Kemudian pengendalian inflasi, penanganan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, ketahanan dan kedaulatan pangan, kemudahan pelayanan publik dan investasi, sinergi program prioritas nasional dan daerah serta stabilitas keamanan, ketentraman dan ketertiban umum,” jelasnya. (Dzul)