PALOPO — Mantan Ketua HMI (MPO) Cabang Palopo, Muhammad Sabar menjadi saksi atas penyerangan asrama Ipmil di Jalan Sungai Limboto, Kota Makassar, Minggu (28/11/2021) dini hari. Bahkan, kakinya terluka saat lompat dari atap untuk menyelematkan diri dari aksi barbar orang tak dikenal (OTK) itu.
Dia mengatakan, saat itu dirinya sedang akan keluar untuk mencari makan bersama beberapa rekannya. Namun, di depan asrama dia melihat tiga orang sedang memegang anak panah dan busur yang siap ditarik. Dia lalu bergegas kembali ke dalam asrama untuk melaporkan hal tersebut.
“Mereka menggunakan penutup muka dan helm jadi yang terlihat cuma mata. Saya dan beberapa rekan kemudian mengambil posisi bertahan, sebab di asrama itu cuma satu pintu keluar. Sekira 14 orang tak dikenal itu kemudian masuk ke asrama. Mereka kemudian menyisir semua kamar yang ada di asrama,” urainya.
https://youtu.be/N5N3eG5Vp-M
Sahar menjelaskan, OTK tersebut memeriksa semua kamar. Dia juga mendengar beberapa ledakan bom molotov yang dilempar oleh orang barbar tersebut. Sabar juga menjelaskan posisi Muhammad Said, 20 tahun, taruna PIP Makassar yang menjadi korban penganiayaan OTK tersebut sehingga menyebabkan tangan kirinya putus.
“Ketika OTK masuk ke asrama, korban saat itu sudah istirahat duluan. Kamarnya juga terkunci dari dalam. OTK ini lalu mendobrak kamar korban dan mendapatinya sedang tertidur. Kemungkinan korban ini dieksekusi dalam kamar, kurang lebih seperti itu. Sementara yang lain, berusaha untuk menyelamatkan diri dan mencoba memdamkan api yang saat itu sedang membakar asrama,” tuturnya.
Saat mahasiswa dibantu masyarakat setempat mencoba memadamkan api, para pelaku yang berjumlah 14 orang seperti yang tertangkap di CCTV itu lalu kabur. Sementara itu, Muhammad Said yang dalam kondisi luka parah masih bisa bangun untuk menyelamatkan diri. Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan. Dia lalu mendapat perawatan di Rumah Sakit Pelamonia Makassar.
Atas insiden penyerangan terhadap asrama Ipmil ini, Ketua HMI (MPO) cabang Palopo Suprianto Baen mengatakan sangat prihatin atas kejadian tersebut. Untuk itu, pihaknya mendesak pihak kepolisian segera meringkus pelaku penyerangan yang menyebabkan seorang taruna PIP jadi korban.
Selain itu, dia juga meminta kepada semua kader HMI untuk tidak terpancing dengan aksi provokasi tersebut. Dirinya juga meminta kader HMI untuk mengawal kasus ini hingga pelaku berhasil diringkus dan dihukum menurut perundang-undangan yang berlaku. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badko HMI SulSelBar, untuk ikut mengkapanyekan kepada publik agar tidak terprovokasi dan menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib,” tandasnya. (hwn/liq)