MASAMBA–Aksi unjukrasa puluhan warga tergabung dalam Forum Masyarakat Korban Banjir Bandang Luwu Utara berlangsung dua hari, sejak Senin (10/8/2020) dan Selasa (11/8/2020). Unjukrasa di hari pertama sempat memanas di DPRD Palopo, begitupun aksi kedua, siang tadi.
Namun, Bupati Lutra, Indah Putri Indriani akhirnya bisa berdialog dengan para pengunjukrasa, di Aula La Galigo, siang tadi. Pengunjukrasa sempat menolak permintaan dialog tersebut di Aula milik Pemkab Lutra tersebut. Namun, melalui mediasi alot, para pengunjukrasa akhirnya bersedia menerima tawaran tempat berdialog dilakukan di Aula La Galigo.
Saat berdialog dengan pengunjukrasa, Indah didampingi Kepala Dinas PUPR Lutra, Suaib Mansyur, Kalaksa BPBD Lutra, Muslim Muchtar, Kadis Sosial Lutra, Besse A Pabbeangi, dan tim teknis lainnya.
Di hadapan pengunjukrasa, Indah memaparkan berbagai upaya penanganan pascabencana banjir bandang yang telah dilakukan jajaran Pemkab Lutra. Sedangkan, penjelasan mengenai teknis disampaikan kepala dinas terkait.
“Kami tidak pernah diam atau berpangku tangan. Kami terus bekerja. Seluruh warga korban bencana yang menjadi prioritas. Termasuk pemulihan pasca bencana agar
Lutra segera bangkit kembali,” tegas Indah.
Dalam pertemuan tersebut, bupati perempuan pertama di Sulsel menegaskan, dirinya bersama sejumlah kepala OPD di jajaran Pemkab Lutra siap berdialog dengan warga Lutra terkait apapun, termasuk penanganan banjir bandang yang telah merenggut puluhan jiwa dan merusak ratusan rumah warga Lutra.
Bahkan, untuk berdialog dengan warga tergabung dalam Forum Banjir Bandang yang sudah dua hari berunjukrasa, Indah mengaku menunda seluruh kegiatannya demi menerima aspirasi. “Saya siap berdialog bukan hanya satu atau dua jam, seharian pun siap dilayani,” tegas Indah.
Diketahui, aksi unjukrasa Forum Banjir Bandang kembali berlangsung di Halaman Kantor Bupati Lutra, Selasa (11/8/2020). Para pengunjukrasa mendesak agar Bupati Lutra, Indah Putri Indriani turun menemui mereka untuk berdialog terkait beberapa tuntutan mereka.
Pendemo mengaku kecewa lantaran Indah tidak menemui mereka. Sebaliknya, sesuai penyampaian tim mediasi, Indah bersama sejumlah pejabat teknis terkait meminta
pendemo berdialog di Aula La Galigo. Pendemo tidak bersedia, bahkan aksi unjukrasa tersebut kemudian bergeser ke Kantor DPRD Lutra.
Warga tergabung dalam Forum Masyarakat Korban Banjir Bandang Luwu Utara dalam aksinya, menyampaikan beberapa tuntutan kepada Bupati Lutra. Adapun tuntutan pengunjukrasa, antara lain mempercepat normalisasi tiga sungai, status rumah hunian tetap, biaya sewa rumah, proses penyaluran bantuan, penggunaan dana tanggap darurat dan lainnya.
Saat berunjukrasa hari pertama, Senin (10/8/2020), aksi tersebut berakhir ricuh dan tidak menghasilkan apa-apa di Kantor DPRD Lutra. Insiden dipicu keinginan pengunjukrasa untuk menghadirkan Bupati Lutra, Indah Putri Indriani. Hanya saja, Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Karemuddin menolak permintaan tersebut sehingga situasi menjadi memanas. (iys)