LUTIM – Salah satu upaya pemanfaatan dana desa yang tepat sasaran adalah dengan melaksanakan Bursa Inovasi Desa (BID). Sehingga penggunaan dana desa lebih berkualitas melalui berbagai referensi dan inovasi sehingga Pemerintah desa bisa mengadopsi sesuai dengan kebutuhan potensi desanya.
Hal ini menjadi salah satu pokok penekanan Bupati Luwu Timur, H. Muhammad Thorig Husler saat membuka Bursa Inovasi Desa Region II di Gedung Wanita Simpurusiang Malili, Senin (22/07/2019).
Menurutnya, pelaksanaan bursa inovasi desa ini harus dapat meningkatkan kualitas desa, apalagi sudah banyak referensi yang bisa diadopsi untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa. Ditambah lagi hal ini sejalan dengan tema BID yakni ‘Datang, Komit, Tiru dan Kembangkan’, yang mengindikasikan bahwa kegiatan ini dapat dimaksimalkan oleh jajaran Pemerintah desa dan BPD untuk memilah referensi mana yang cocok untuk diterapkan didesanya.
“Saya harap Pemerintah desa bisa mengoptimalkan Bursa Inovasi Desa ini. Banyak contoh referensi yang bisa diadopsi untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tekan Husler.
Panitia Pelaksana Bursa Inovasi Desa Region II wilayah Malili Angkona, Masrurah mengatakan, kegiatan BID ini untuk menjembatani kebutuhan Pemerintah desa akan solusi penyelesaian masalah serta alternatif kegiatan pembangunan desa sehingga penggunaan dana desa lebih efektif dan inovatif.
Peserta dalam kegiatan BID ini, kata Masrurah, merupakan perwakilan tiga orang setiap desa mencakup Kepala Desa, BPD dan Tokoh Masyarakat dengan jumlah sebanyak 72 peserta dengan rincian 42 orang dari Kecamatan Malili dan 30 orang dari Kecamatan Angkona.
“Harapan kami melalui BID ini, Pemerintah desa dapat berkomitmen untuk mengadopsi atau mereplikasi inisiatif atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif untuk dimasukkan dalam RKP Desa dan Penganggaran APBDes Tahun 2020,” tutupnya. (ikp/kominfo)