Bupati Indah; UNANDA Jadi Prioritas untuk Dinegerikan

3743
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani
ADVERTISEMENT

Masamba — Peduli adalah sikap keberpihakan seseorang untuk melibatkan diri dalam setiap persoalan. Dan orang-orang peduli adalah mereka yang secara hati nurani terpanggil untuk memberikan inspirasi dan perubahan demi untuk kebaikan bersama. Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, salah satu yang memiliki kepedulian tersebut.

Saat berbicara di hadapan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, dalam sebuah acara dialog di Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BPTBA) LIPI, Yogyakarta, Jumat (13/7), kemarin, Indah meminta kepada Menteri Nasir agar Universitas Andi Djemma (Unanda) segera dirubah statusnya menjadi negeri.

ADVERTISEMENT

“Saya minta kepada pak Menteri, mohon izin, saya titip pesan kepada bapak, agar Unanda ini secepatnya dinegerikan, karena Unanda bukan hanya di Luwu pak, tapi juga di Luwu Raya,” ujar Indah waktu itu. Apa yang disampaikan Bupati beralias IDP ini rupanya langsung direspon sang Menteri dengan mengatakan bahwa Unanda adalah prioritas untuk dinegerikan.

“Dalam dialog dengan pak Menteri kemarin, beliau langsung merespon. Beliau sampaikan kepada saya bahwa begitu kebijakan Moratorium Penegerian Universitas dicabut, maka Unanda akan menjadi salah satu prioritas untuk dinegerikan,” ungkap Indah Putri Indriani, Minggu (15/7/2018), di Masamba.

ADVERTISEMENT

Indah menceritakan, saat Menteri hendak meninggalkan lokasi menuju kendaraan dinasnya, Menteri Nasir sempat menanyakan moda transportasi ke Unanda. “Saat beliau tanyakan itu, saya jelaskan bahwa dari Makassar bisa melalui pesawat dengan waktu tempuh 50 menit dan lewat darat paling lama 30 menit ke Unanda setelah tiba di Bandara,” ungkapnya.

“Insya Allah beliau akan mengagendakan kunjungan kerja ke Unanda. Kita berharap rencana tersebut dapat diagendakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kebetulan salah salah satu dari tiga Dirjen yang mendampingi beliau kemarin adalah Dirjen Kelembagaan Kemenristekdikti,” pungkas Bupati perempuan pertama di Indonesia itu. (man)

ADVERTISEMENT