PALOPO-Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, terus melakukan upaya untuk menjaga hutan lindung yang ada di wilayahnya. Salah satunya dengan bersinergi dengan Pemerintah Pusat.
Hal itu dilakukan, untuk meminimalisir terjadinya bencana alam di wilayah Kota Palopo.
Mengingat bencana tanah longsor selalu menghantui masyarakat Kota Palopo, khususnya yang berada di wilayah pegunungan.
Hal tersebut, dikatakan oleh Wali Kota Palopo, HM Judas Amir saat menghadiri Kegiatan Penataan Manajemen Penanggulangan Bencana, di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (10/2/2020).
“Kita pelajari riwayatnya, tahun 2013 longsor disitu dan 300an KK mengungsi. Jadi kalau ini ndak dijaga, bisa datang lagi masalah setelah itu,” jelasnya.
Untuk itu kata Judas, pihaknya bersinergi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjaga hutan lindung di Palopo khususnya di Battang Barat.
“Termasuk bekas bencana yang tidak terjaga di hutan itu, itu yang mau kita minta untuk diperbaiki,” ucap Judas
Selain hutan, pencegahan bencana untuk masyarakat pesisir juga akan diprioritaskan. Contohnya saja di wilayah pantai di Palopo, Judas mengatakan saat ini sudah mulai terkikis.
Bahkan jika air surut, terlihat jelas terkikisnya wilayah pantai ini mencapai 800 meter dari bibir pantai. Hal ini juga yang coba akan disinergikan oleh Pemkot Palopo.
“Pantai kita juga sekarang terkikis ombak. Itu yang mau kita sinergikan. Mungkin kita akan minta bantuan supaya pantai bisa dikelola kembali untuk ditempati masyarakat. Mungkin ada kantin dan sebagainya,” kunci Judas.
Hadir dalam kegiatan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Doni Monardo, dan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah. (Hms/Sya)