KORANSERUYA.COM–Kerancuan data penerima bantuan rasta (beras sejahtera) yang dikeluarkan pusat menjadi momok bagi sejumlah kepala desa di Bone, hal tersebut menyebabkan Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone menyambangi kantor DPRD Bone di Jalan Kompleks Stadion Lapatau, Watampone, Sulsel, Senin 28 Mei 2018.
Ketua Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone yang juga Kepala Desa Tadangpalie, Ulaweng Bone, Andi Mappakaya Amir menyampaikan, penyaluran bantuan dengan acuan data pusat tersebut memicu polemik di masyarakat.
“Kami selalu mengirim data yang ter-update, tapi pada saat bantuannya datang, bukan data itu yang muncul, tapi data lama yang sudah tidak valid, ada yang sudah meninggal dan ada yang ekoniminya sudah membaik namun masih muncul juga,” kata Andi Mappakaya.
Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua DPRD Bone Hj Andi Syamsiar Ishak berjanji akan merekomendasikan pertemuan ini ke komisi terkait, untuk dirapat kerjakan bersama instansi-instansi terkait.
“Aspirasinya telah kami terima dan saya disposisikan ke komisi IV, kami akan panggil instansi terkait, karena adanya rastra yang tidak valid datanya-datanya,” kata Andi Syamsidar. (abdulwarishasrat)