Datu Luwu Bertitah di Sosial Media, Segera Lockdown Luwu Raya! Dua Legislator Palopo Sangat Setuju

3408
Datu Luwu Andi Maradang Mackulau
Datu Luwu Andi Maradang Mackulau
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Orang paling berpengaruh di Tana Luwu, Sri Paduka Yang Mulia Datu Luwu Andi Maradang Mackulau Opu To Bau tiba-tiba bertitah soal pandemi virus Corona.

YM Datu Luwu ke 40 itu, menulis lewat akun sosial medianya di Facebook,  Minggu petang kemarin (29/3), pukul 18.48 WITA.

ADVERTISEMENT

Dalam postingan yang sudah dibagikan sebanyak 117 kali tersebut, per hari ini Senin (30/3), Datu Luwu, mengungkapkan kegelisahan dirinya yang saat ini tengah berada di DKI Jakarta, sebuah provinsi yang menduduki ranking 1 atas kasus Covid-19 di Indonesia.

“Kekuatiran saya jika cofid19 sdh merambah Tana Luwu maka biaya sosial yg harus ditanggung oleh masyarakat dan pemerintah luar biasa mahalnya, kami di jkt sepenuhnya hidup dlm ketakutan krn tetangga disekitar komplek kami sdh mulai berjatuhan, oleh krn itu pengurus komplek utk sementara menutup pintu masuk, jika ada yg diperkenakan masuk harus disterilkan dulu. Menyebarnya corona krn keterlambatan pemerintah dan masyarakat mengambil sikap, bandara, pelabuhan dan pintu2 masuk lainnya dibiarkan terbuka dgn kontrol sngt terbatas, setelah banyak yg terkena baru ramai berpolemik mengambil sikap, keadaan ini tidak boleh dibiarkan utk Tana Luwu, pemerintah dan pengambil kebijakan lainnya harus mengambil sikap yg tegas, jika ada yg masuk ke kabupaten Luwu atau palopo misalnya harus disterilkan lbh dahulu dan peralatan utk itu sdh ada dan sudah digunakan oleh berbagai daerah lainnya di Jawa. Wahai para pemimpinku Se Tana Luwu jgn biarkan nyawa rakyatmu menjadi taruhan, salam Datu Luwu” 🙏

ADVERTISEMENT

Inti tulisan Datu Luwu tersebut adalah karantina wilayah atau yang lebih populer dengan istilah lockdown.

Datu Luwu, yang tengah berada di Jakarta, meminta kepada seluruh kepala daerah se Tana Luwu agar pro aktif dan memikirkan nasib rakyatnya. Datu Luwu secara eksplisit menyindir 4 daerah di kawasan ini agar lebih serius dan menyegerakan lockdown.

Tanggapan Tokoh dan Masyarakat

Baharman Supri, legislator Golkar sangat setuju dengan titah YM Datu Luwu tersebut. Menurutnya, saat ini, melihat kondisi bangsa seperti ini, memang harus cepat mengambil keputusan dan tidak menunggu pandemi itu meluas hingga ke Tana Luwu.

“Saya pribadi sangat setuju, beliau sudah kemukakan secara bijak pengalamannya di DKI Jakarta, kita tentu tidak ingin kondisi Jakarta yang masuk kategori zona merah merambah pula ke Palopo atau Luwu Raya, kita harus bisa meredam Covid-19 ini meluas, caranya bukan cuma di rumah saja, tetapi pelintas batas wilayah, seperti anjuran Datu Luwu harus diperiksa dulu kesehatannya,” papar Baharman saat dikonfirmasi via WhatsApp, Minggu (29/3).

Senada, legislator muda Demokrat, Cendrana Saputra Martani (CSM) juga melihat hal yang sama.  Menurutnya, titah YM Datu Luwu tersebut mencerminkan kearifan dan pandangan jauh (visioner) seorang pemimpin.

“Saya sangat setuju, kami di Demokrat bahkan juga usulkan hal yang sama, agar ada karantina wilayah, orang pendatang, siapapun dia, Wija To Luwu atau bukan, yang datang dari daerah luar, apalagi dari kota-kota tempat kasus virus corona itu ada, maka dia wajib disterilisasi lebih dulu, jangan biarkan dia masuk Palopo tanpa pemeriksaan kesehatan, semua tanpa terkecuali termasuk anggota DPRD Palopo dan pejabat,” ucap CSM, akronim akrab namanya. (iys)

 

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119.

Untuk kota Palopo Hub. DINKES PSC 119 JA: 0471-21531 atau HOTLINE: 0812-4130-853   0852-5530-0870   0812-4143-216

Untuk Kab. Luwu: 0822-9360-7697, 0821-8796-6339 dan 0852-4273-0816 

Untuk Luwu Utara: DINKES: 0813-4264-8399 dan Call Center PSC 119 di 085 226 046 119

Untuk Luwu Timur:  081-142-3170811-4216-001,    0853-9544-1222,  0813-2791-8836,     0822-7111-3805, atau    0811-4249-21

DATA RESMI COVID-19 PALOPO

ADVERTISEMENT