Delapan Polisi Terluka Saat Amankan Demo Warga Salassa Luwu Utara, Pelaku Anarkis Dikejar

1645
Anggota Polres Luwu Utara mendapat perawatan intensif usai terkena lemparan batu. (Foto : ist)
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA — Delapan personil Polres Luwu Utara dan Batalyon D Pelopor terluka saat mengamankan aksi penutupan jalan di Kelurahan Salassa, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Jumat (3/6/2022).

Dalam aksi tersebut, dari delapan personil yang terluka, satu diantaranya perwira polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP). Selain itu, satu personil polisi harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Andi Djemma Masamba karena mengalami patah tulang hidung hingga mengakibatkan pendarahan.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Warga yang berunjuk rasa memblokade jalan poros trans Sulawesi hingga mengakibatkan arus lalu lintas lumpuh total. Selain itu, Warga juga melakukan aksi pembakaran ban.

Tak lama berselang, personil pengamanan yang tiba di TKP langsung mendapatkan perlawanan dari Warga berupa lemparan batu yang telah disiapkan hingga membuat sejumlah personil terluka.

ADVERTISEMENT

“Adanya aksi anarkis yang dilakukan warga membuat aparat langsung mengambil tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur untuk mengurai massa dan membuka jalan bagi pengguna jalan yang tertahan akibat aksi penutupan jalan,” kata Kasi Humas Polres Luwu Utara, Iptu Kawaru.

Selain korban luka, sejumlah kendaraan dan rumah warga rusak terkena lemparan batu. Aksi penutupan jalan masih terkait dengan polemik sengketa lahan lapangan sepakbola di kelurahan Salassa. Dimana berdasarkan laporan warga, dalam kasus tersebut terdapat adanya pengrusakan fasilitas lapangan berupa tiang gawang.

Polres Luwu Utara sendiri sampai saat ini telah mengamankan 2 orang tersangka yang berstatus di bawah umur. Sedangkan pelaku lainnya masih dalam pengejaran polisi.

Sementara aksi kekerasan yang mengakibatkan sejumlah personil kepolisan terluka, pihak Polres Luwu Utara kini telah mengamankan 3 orang terduga pelaku dan telah mengantongi sejumlah nama pelaku lainnya yang terindikasi terlibat dalam aksi kekerasan dengan menggerakkan massa atau melakukan tindakan provokasi.

“Berdasarkan bukti berupa dokumentasi foto dan video saat aksi kekerasan terjadi. Nama nama yang telah teridentifikasi saat ini dalam pencarian” pungkasnya. (byu)

ADVERTISEMENT