PALOPO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo, segera meresmikan laboratorium Biosafety Level 2 (BSL 2). Laboratorium ini mulai dibangun Juli 2023 dan rampung Desember 2023 lalu.
BSL 2 ini merupakan yang pertama di Luwu Raya, pendirian laboratorium ini berdasakan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07 /Menkes/4642/2021 tentang Penyelenggaraan laboratorium.
Dalam keputusan tersebut, Menteri Kesehatan mewajibkan setiap Labkesda untuk memiliki Biosafety Level 2 (BSL 2) tingkat Kabupaten/Kota. Sebab, dari 231 yanga ada di Indonesia, sekitar 160 Labkesda belum memiliki ruang BSL-2.
Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Palopo, Andi Irma Kaddiraja mengatakan, ruangan BSL 2 ini nantinya akan digunakan untuk meneliti mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada manusia.
Penyakit yang dimaksud yakni Hepatitis, Tuberculosis, Covid serta penyakit menular lainnya. Lab ini melayani seluruh wilayah Luwu Raya.
“Laboratorium BSL 2 ini telah dilengkapi alat Frezer Sampel, Refrigerator Sampel, Biosafety Cabinet Class II, Laminar Air Flow, Real Time PCR,” katanya.
Selain itu lab ini juga telah dilengkapi pintu utama menggunakan smart door serta sensor di setiap pintu. Dimana seluruh alat dalam lab ini di suplay langsung oleh Kemenkes RI.
Andi Irma juga menyampaikan di setiap ruangan terdapat box sampel, dimana fungsi dari box tersebut untuk mempermudah proses penelitian sampel.
“Sehingga para petugas tidak perlu keluar dari ruangannya untuk mengambil sampel. Serta menerima sampel atau rujukan dari puskesmas tingkat 1,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwasanya tarif pelayanan mengacu kepada perda nomor 1 tahun 2024 Kota Palopo dan tidak dapat menggunakan BPJS. (Put)