PALOPO-Pemilihan Walikota Palopo (Pilwalkot) masih lama, antara 2022 ataupun 2024, sehingga bagi Partai Hanura, proses ke arah itu masih belum terlalu dipikirkan.
Hal ini disampaikan ketua DPC Hanura yang baru, Pratiwi Lanteng Bustami saat berbincang dengan redaksi Koran Seruya, Selasa 29 Desember 2020, siang.
Pratiwi yang didapuk partainya menahkodai partai bentukan Jenderal (Purn) Wiranto itu beralasan, Pilwalkot Palopo masih lama sedangkan dirinya sejak menerima SK DPP Partai Hanura Senin, (28/12) kemarin, diberi amanah untuk membesarkan Hanura yang ditinggal Ketua lamanya, Akhmad Syarifuddin Daud (Ome).
“Belum (memikirkan), Pilwalkot Palopo masih lama, kalau bukan 2022 atau 2024, tetapi apapun itu kami harus siap. Sekarang kami fokus dulu untuk konsolidasi, DPP memberi tugas agar pengurus ranting dibenahi dan ditata ulang lebih baik lagi ke depan,” bebernya.
Pratiwi juga sempat flashback di Pilwakot 2018, dimana menurutnya di dunia politik menang ataupun kalah di Pilkada adalah hal biasa. Namun, ia berharap, di Pilwalkot mendatang, Hanura Palopo membuat tradisi baru dengan meraih kemenangan.
“Pelajaran dan pengalaman di Pilwalkot 2018 jangan sampai terulang. Kita harus gentleman mengakui kekalahan itu. Nah, untuk itu, di Pilwalkot mendatang Hanura harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. Kami ingin mekanismenya berjalan dengan baik. Nanti ada Tim Survei dari DPP yang menentukan Bakal Calon. Tidak bisa lagi asal mengusung Calon,” ungkap Pratiwi.
Mantan Bendahara Hanura yang sempat menjadi Caleg di Dapil II Kota Palopo dalam perhelatan Pileg 2019 lalu itu berharap mekanisme partai ini nantinya berjalan baik, meski ia juga sadar jika Hanura di Parlemen kota Palopo hanya memiliki 1 kursi saja. Sehingga, mau tidak mau, Hanura harus lebih meningkatkan perolehan kursinya di Pileg mendatang jika ingin diperhitungkan di kontestasi Pilwalkot.
“Kursi kita di DPRD cuma 1, kita berusaha tampil sebagai “kuda hitam” yang bisa ikut menentukan di Bursa Calon nanti. Tapi untuk saat ini, biarlah berproses dulu, kami belum berpikir soal nama-nama, masih lama,” ujarnya buru-buru menambahkan.
Selain berbincang lepas lewat saluran telepon soal Pilwakot dan cerita di balik layar mengapa ia yang ditunjuk DPP menahkodai partai besutan Oesman Sapta Odang, Pratiwi juga menyinggung soal kantor sekretariat DPC Hanura Palopo yang akan ia pindahkan dari alamat lama di Ahmad Razak, Pajalesang ke kawasan strategis di pusat kota Palopo.
“Kami rencananya pindahkan, kalau bukan di Jalan Sudirman mungkin nanti di Jalan Dr Ratulangi Palopo, supaya lebih keren,” kuncinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pratiwi Lanteng Bustami, kini resmi menahkodai DPC Hanura kota Palopo setelah adanya surat keputusan DPP Partai Hanura, bernomor 803/B.2/DPP-HANURA/XII/2020 tertanggal 28 Desember 2020. Akhmad Syarifuddin Daud (Ome) yang juga mantan wakil walikota Palopo itu secara legowo memilih lengser dan digantikan Pratiwi.
Pratiwi menjabat Ketua DPC Hanura Palopo untuk masa bakti 2020-2025 seperti yang tertuang dalam surat keputusan DPP tersebut.
Informasi ini diperoleh Koran Seruya dari siaran pers DPP Hanura, Selasa, 29 Desember 2020.
Saat dikonfirmasi langsung lewat telepon, Pratiwi yang masih berada di Jakarta mengatakan, pergantian pucuk pimpinan di DPC Hanura ini setelah DPD Hanura Sulsel mengusulkan namanya ke DPP untuk menggantikan Ome yang memilih mundur satu tahun sebelum masa baktinya selesai yakni 2021, tahun depan.
“Jadi begini kronologisnya, Pak Ome mundur dari ketua Hanura dan ingin fokus pada jabatan barunya sebagai Dewan Pengawas di BPJS Kesehatan, nama sayapun mungkin karena dianggap selama ini sebagai kader Hanura yang paling loyal terhadap partai, sehingga oleh DPD Sulsel nama saya kemudian diusulkan dan ternyata diamini oleh DPP,” ucap Pratiwi.
(iys)