Dua Pasien Eks PDP Covid-19 Wafat Sebelum Hasil Tes di Labkes Keluar, 2 PDP Terbaru Berasal dari Makassar dan Pinrang

1570
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dr Muhammad Ichsan Mustari saat memberikan keterangan pers. (Foto: Tribun)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–Pemerintah Kota Makassar merilis perkembangan terbaru penanganan virus corona, Selasa (24/3).

Pejabat Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, pada sepanjang Senin (23/3) kemarin, ada dua Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal.

ADVERTISEMENT

Iqbal mengatakan, dua pasien meninggal sebelum keluar hasil uji spesimen mereka di laboratorium Kementerian Kesehatan. Satu pasien merupakan pria berusia 55 tahun, satu lagi tidak disebutkan.

“Sudah ada dua yang meninggal dengan status PDP,” kata Iqbal saat memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis di rumah jabatannya, Makassar, Selasa (24/3), melansir IDN Times.

ADVERTISEMENT

Iqbal mengatakan, dua orang PDP meninggal di rumah sakit berbeda pada Senin (23/3) malam. Satu orang meninggal di Rumah Sakit Siloam, satu lainnya di Rumah Sakit Grestelina.

Menurut penelusuran sementara, salah satu pasien dirawat di rumah sakit setelah melakukan perjalanan Umrah. Satu lainnya diketahui belum lama ini melakukan pertemuan keagaaman di Sulawesi Tenggara, serta terkait dengan klaster Bogor, Jawa Barat.

“Yang satu pulang dari Umrah. PDP yang kedua meninggal itu, dari perjalanan ke Bogor dan dari Raha (Muna, Sulawesi Tenggara). Ini ada pertemuan pendeta,” ungkap Iqbal.

Iqbal mengatakan proses, satu pasien yang meninggal dimakamkan, sedangkan satu lagi dikremasi. Pemkot telah berkoordinasi dengan keluarga masing-masing agar jenazah ditangani sesuai prosedur penanganan pasien Covid-19.

“Kita telah menjalankan protokol Covid-19 di mana bodi pasien tersebut tidak dipulangkan lagi ke rumah tetapi langsung dimakamkan. Itu protokolnya,” Iqbal menerangkan.

Dua orang PDP, kata Iqbal, juga telah diperiksa sebagaimana proses penanganan pasien PDP Covid-19 pada umumnya. Hasil foto thorax hingga rontgen menunjukkan, keduanya terjangkit pneumonia.

Namun untuk mengetahui hasil bahwa keduanya positif atau tidak, masih menunggu hasil pemeriksaan swab dari Litbangkes Jakarta.

“Belum ada hasilnya ini yang dua. Statusnya PDP yang meninggal, belum Covid-19,” Iqbal bilang.

Sembari menunggu hasil pemeriksaan medis, kata Iqbal, Pemkot Makassar melakukan tracing atau penelusuran kepada travel hingga penyedia layanan jasa pemberangkatan kedua PDP. Baik travel umrah yang digunakan atau pun biro perjalanan lainnya.

Begitu pun, dengan pihak keluarga masing-masing PDP. Akan dilakukan tracing dan isolasi bagi yang menunjukkan gejala COVID-19.

“Itu yang kami men-tracing semua data-datanya dan kami sudah kirim petugas kesehatan ke rumahnya untuk mengecek, supaya jangan sampai mereka melakukan kontak dengan petugas,” ungkap Iqbal.

Dua kasus PDP per hari ini, menambah jumlah kasus terkait Covid-19 yang meninggal dunia, di Sulawesi Selatan, khususnya Kota Makassar menjadi empat orang.

Rinciannya, satu positif, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (19/3) lalu. Menyusul ODP yang meninggal pada Jumat (20/3) lalu setelah di rawat di RS Haji Makassar. Dan per hari ini, ditambah dua PDP yang meninggal dunia.

Penambahan 2 Kasus Baru Positif Covid-19 Berasal dari Makassar dan Pinrang

Sementara itu, dua kasus baru Covid-19 di Sulsel adalah pasien dengan nomor kode 309 (warga Kota Makassar) dan seorang lagi berasal dari Pinrang tetapi dirawat di RS rujukan di kota Parepare dengan nomor kode 557. Kondisi kedua pasien ini kabarnya semakin membaik.

“Tambahan dua kasus positif Covid-19 di Sulsel, adalah pasien nomor register 309 dan 557. Pasien 309 ini sebelumnya sudah pernah dirawat di RS di Jakarta, dia juga sudah diambil tes swab-nya dan dinyatakan positif, kemudian dirujuk ke RS di Makassar tanggal 20 Maret 2020, kondisinya sudah membaik (sembuh) dan sudah pulang ke rumahnya, ia menjalani isolasi mandiri,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, dr Muhammad Ichsan Mustari, saat dikonfirmasi awak media, tulis Republika.

Sedangkan satunya lagi, yakni pasien positif Covid-19 bernomor kode 557 asal Pinrang, saat ini masih dirawat di RSUD Andi Makassau Parepare. Sebelum masuk rumah sakit, pria berkode 557 itu melaksanakan Umrah pada 24 Februari hingga 8 Maret lalu. Usai melakukan Umrah, pasien mengalami gejala Covid-19 yakni demam disertai batuk.

Tanggal 16 Maret lalu, pasien dirawat di RS Fatimah Parepare, dan pada tanggal 17 Maret pasien ia pun dirujuk ke RSUD Andi Makkasau. Kondisi kesehatannya pun kini sudah mulai membaik, kata Kadinkes Sulsel.

Perkembangan Kasus Virus Corona di Indonesia:

Tanggal 21/03/2020: 450 Positif, 38 Meninggal, 20 Sembuh

Tanggal 22/03/2020: 514 Positif, 48 Meninggal, 29 Sembuh

Tanggal 23/03/2020: 579 Positif, 49 Meninggal, 30 Sembuh

Tanggal 24/03/2020: 686 Positif, 55 Meninggal, 30 Sembuh

(iys)

Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes: 021-5210411 atau kontak ke nomor 0812-1212-3119.

Untuk kota Palopo Hub. DINKES PSC 119 JA: 0471-21531 atau HOTLINE: 085 241 855 036

Untuk Kab. Luwu: 0822-9360-7697, 0821-8796-6339 dan 0852-4273-0816 

Untuk Luwu Utara: DINKES: 0813-4264-8399 dan Call Center PSC 119 di 085 226 046 119

Website Resmi Pemerintah terkait Covid-19

ADVERTISEMENT