Estimasi Anggaran Rp6 Miliar, Jembatan Gantung Poros Palopo-Toraja Utara Mulai Dibangun

1796
Material jembatan gantung poros Palopo-Toraja Utara udah tiba di lokasi sejak Selasa 21 Juli 2020
ADVERTISEMENT

PALOPO–Proyek jembatan gantung untuk membuka akses jalan utama poros Palopo-Toraja Utara, mulai dikerjakan oleh pihak rekanan. Proyek tersebut dikerjakan BUMN yakni PT Brantas Abipraya. Material yang akan digunakan untuk membangun jembatan tersebut, saat ini juga telah tiba di lokasi.

Seperti diketahui, jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Palopo dan Toraja Utara, terputus akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Akibatnya, transportasi dari dan menuju Kota Palopo-Toraja Utara lumpuh total dari jalur Battang Barat.

ADVERTISEMENT

Kepada wartawan, PPK 2.1 PJN Wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), Ishak Rahim mengatakan, jika pihak pekerja saat tengan melakukan persiapan untuk pengeboran pondasi jembatan. “Saat ini, kami persiapan untuk melakukan pengeboran pondasi jembatan. Material jembatan pun sudah tiba di lokasi sejak Selasa 21 Juli 2020 lalu,” katanya.

Lebih jauh dia menjelaskan jika pihaknya sempat mengalami kendala dalam melakukan pembuatan jembatan, lantaran hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Palopo dalam beberapa hari terakhir.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Ishak mengatakan jika saat ini, pihaknya kembali melakukan pekerjaan, kendati dalam tiga hari terakhir hujan masih mengguyur wilayah Kota Palopo.

“Alhamdulillah saat ini pekerjaan lancar, karena sudah tiga hari ini hujan turun namun tidak terlalu deras sehingga pekerja masih bisa melaksanakan pekerjaannya,” sebutnya.

Selain itu, dia juga mengatakan jika saat ini, para pekerja tengah melakukan pengerasan akses jalan menuju jembatan gantung yang diestimasi menelan anggaran kurang lebih Rp6 miliar tersebut.

Seperti diketahi, pasca longsor yang memutus jalan trans Sulawesi arah Palopo-Toraja, Sulawesi Selatan, warga saat ini sudah mengungsi menjauh dari lokasi bencana. Tim gabungan dari BPBD Kota Palopo, Tagana, TNI, Polri dan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN) juga telah memindahkan material yang menumpuk di badan jalan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo menyebutkan, akibat longsor itu, sebanyak 8 unit rumah warga tersapu material longsor. Material longsor yang menumpuk berasal dari longsoran atas di kilometer 23 dan turun ke kilometer 21 dan menumpuk bahkan ada sebagian yang mulai bergerak turun. (Rah)

ADVERTISEMENT