Evakuasi Tokek Hingga Berpapasan dengan Emak-emak, Momen Lucu yang Dialami Personil Damkar Palopo Saat Bertugas

647
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palopo, Andi Musakkir. (Foto : Liq Mughni)
ADVERTISEMENT

PALOPO — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palopo tidak hanya melayani laporan kebakaran saja, tapi juga laporan warga yang membutuhkan penyelamatan di luar kebakaran.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palopo, Andi Musakkir saat ditemui Koran Seruya, Selasa (4/1/2022) pagi. Untuk tahun 2021, sebanyak 114 laporan penyelamatan non kebakaran dilakukan Damkar Palopo.

ADVERTISEMENT

“Personil kami ada 53 orang. Untuk bagian penyelamatan atau rescue ada sembilan orang. Laporan yang paling banyak masuk dari Kecamatan Wara, Wara Timur dan Bara,” ungkap Andi Mussakir.

Laporan penyelamatan non kebakaran itu beragam. Mulai dari mengevakuasi ular, tawon dan hewan liar yang berbahaya dari pemukiman penduduk, hingga penyelamatan kucing yang terjebak di ketinggian gedung.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Damkar Palopo pernah mendapat laporan untuk mengevakuasi seekor tokek yang berada di pemukiman warga. Laporan yang masuk ke petugas, ukuran tokek itu besar dan membahayakan bagi penduduk sekitar.

“Jadi kami memakai alat pelindung diri untuk mengevakuasi tokek itu. Bayangan kami ini, tokek ini ukurannya seperti tangan orang dewasa. Namun, saat kami cek, hanya seukuran tiga jari. Ukurannya seperti cicak,” cerita Musakkir.

“Setelah sampai di kantor, anggota yang ikut evakuasi tertawa. Sebab, ukuran tokek tidak seperti yang kami bayangkan. Meski demikian, apapun itu, kami tetap melayani masyarakat jika ada yang membutuhkan,” sambungnya.

Selain itu, ada juga warga yang minta tolong lantaran cincin yang dikenakan tak bisa keluar dari jarinya. “Kalau cincin emas yang sulit, sebab biasanya warga tidak mau kalau cincin itu dipotong. Jadi kami menggunakan cara lain,” jelasnya.

Namun, dari semua pengalaman itu, momen saat berpapasan dengan emak-emak di jalan yang baginya paling menggelitik. Pasalnya, pernah petugas Damkar buru-buru lantaran ada kebakaran.

Saat di jalan, di depannya ada emak-emak naik motor. Emak-emak itu tak memberikan mereka jalan. Padahal petugas damkar telah membunyikan sirine dan klakson, namun dia tak juga meminggirkan kendaraannya.

“Mungkin karena panik atau apa jadi dia tetap di minggir. Momen itu memang bikin petugas agak dongkol. Tapi saat tugas selesai, kami biasa tertawa jika menginggat momen itu. Meski begitu, kami tetap menahan diri agar masyarakat tidak tersinggung,” pungkasnya. (liq)

ADVERTISEMENT