MASAMBA — Tiga Pilkada Luwu Utara sebelumnya menjadi momok menyakitkan bagi Partai Golkar. Sebabnya, tiga kali Partai Beringin harus kalah secara beruntun.
Catatan sejarah kekalahan ini pun menjadi mitos, jika Golkar sulit meraih kemenangan di Luwu Utara. Namun, pandangan itu ditepis oleh pengurus Golkar Lutra.
“Dalam politik mitos tidak bisa jadi tolok ukur. Menang atau pun kalah itu tergantung bagaimana kandidat mengonsolidasikan kekuatan dan potensinya. Kami optimistis Golkar akan menang di Pilkada 2020,” kata Ketua DPD II Golkar Luwu Utara Muhammad Fauzi.
Untuk diketahui, di tiga perhelatan Pilkada Lutra sebelumnya ‘jagoan’ Golkar tumbang. Yakni, Pilkada langsung pertama tahun 2005, Partai Golkar kala itu mengusung Asryad Kasmar. Arsyad ketika itu kalah bersaing dari Muchtar Luthfi Mutty.
Begitupun saat Pilkada 2010, Partai Golkar yang kembali mengusung Arsyad Kasmar lagi-lagi gagal.
Terakhir 2015, Partai Golkar jadi pendukung petahana Arifin Junaedi yang berpasangan dengan mantan anggota DPRD Andi Abdullah Rahim.
Fauzi mengatakan, kondisi di tiga Pilkada sebelumnya tentu berbeda dengan 2020 mendatang. Apalagi semenjak dipimpin olehnya, Golkar Lutra telah diuji dengan memenangkan calon usungan di Pilgub dan Pileg lalu.
“Golkar Lutra berhasil memenangkan usungan Golkar di Pilgub hampir 60 persen. Di pileg Golkar juga mampu menambah perolehan kursi dari tujuh menjadi delapan dan menjadi partai pemenang,” katanya.
Suami Bupati Lutra Indah Putri Indriani ini yakin dari dua pengalaman tersebut, Golkar Lutra akan mampu mematahkan mitos sulit menang. Apalagi, sebelumnya, Fauzi mengatakan secara personal pernah ikut bertarung di Pilkada sebelumnya.
“Waktu pilkada 2015 saya juga kan pelaku sejarahnya waktu Kita melawan Pak Arifin. Tapi kan kami belum di Golkar, bahkan kita berhadapan dengan Golkar. Tentu kondisinya sangat berbeda sekarang,” terangnya.
Partai Golkar sendiri hampir pasti akan mengusung Inkumbent Indah Putri Indriani. Hal itu disampaikan Ketua Golkar Sulsel Nurdin Halid saat puncak acara HUT Golkar di Luwu Utara.
Golkar Lutra bisa mengusung calon bupati/wakil bupati tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. (*/Iys)