PALOPO — Bappeda Palopo menggelar rapat intervansi lima melalui kader pembangunan manusia (KPM). Kegiatan diadakan di aula BAPPEDA, Senin (3/10/2022).
Rapat tersebut dibuka kepala Bappeda Palopo, Raodatul Jannah. Kegiatan itu dihadiri tiap perwakilan 48 Kelurahan di Kota Palopo.
Rapat itu membahas mengenai kader pembangunan manusia (KPM), tim pendamping keluarga (TPK), dan tim pencegahan stunting (TPS) dan menghadirkan Institutional Spesialis Regional 5, Besse Kutti sebagai narasumber.
Dia mengatakan kader ialah ujung tombak yang ada di desa atau kelurahan yang bertanggung jawab dalam melaksanakan sosialisasi pencegahan stunting.
“Mereka harus terjun langsung dalam pencegahan anak yang berisiko stanting atau anak yang stanting. Untuk itu diperlukan kerjasama semua pihak agar sosialisasi stunting dapat tersebar di masyarakat,” kata Besse kepada Koran SeruYA.
Besse menjelaskan, kader harus mengetahui delapan instrumen konvergensi pemerintah kabupaten/kota dalam percepatan mengatasi stunting.
“Pertama aksi analisis situasi atau menetapkan lokus ada indikatornya, kedua rancangan kegiatan bersama pemerintah kota,” jelas Besse.
Dia melanjutkan, ketiga membuat komitmen kepada pemerintah kota, keempat menyususn perwakilan walikota agar mempercepat penurunan stunting.
Kemudian kelima pembinaan pelaku, keenam mengatur sistem manajemen data atau memperbaiki data stunting,
“Ketujuh desiminasi atau membandingkan hasil 3 tahun terahir dari 2020-2022, dan yang terakhir atau kedelapan melihat dari aksi dua yaitu rencana kegiatan dan melihat berapa persen dari realisasi anggran,” tandasnya. (eky)