PALOPO–Pengerjaan jembatan gantung di wilayah Kelurahan Battang Barat, Kota Palopo, pascalongsor beberapa waktu lalu terus dikebut. Saat ini pekerja melakukan tahap pengecoran pondasi.
Jembatan yang rencanannya akan dibangun mencapai 120 meter, dengan konstruksi bangunan dari beton dan besi. Hanya saja, kendati menggunakan kontruksi bangunan dari beton dan besi, namun jembatan ini nantinya tidak akan dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.
Hal tersebut dikatakan oleh, PPK 2.1 PJN Wilayah II Sulsel, Ishak Rahim kepada wartawan beberapa waktu lalu. Dia menyabutkan jika pihaknya terus menggenjot dan estimasi rampung di akhir September. Untuk itu pekerjaan dilakukan hingga malam hari.
“Meski konstruksinya dari beton dan besi, namun jembatan ini tak bisa dilalui mobil. Paling maksimal kendaraan roda tiga,” katanya.
Untuk diketahui, proyek jembatan gantung tersebut dikerjakan BUMN yakni PT Brantas Abipraya dengan estimasi anggaran kurang lebih Rp6 miliar.
Saat ini, sebut Ishak, pekerja masih melakukan pengecoran. Pekerjaan ini, sebut Ishak, berlangsung empat hingga lima hari. Sebelumnya, sebutnya dilakukan pengeboran pondasi.
”Usai merampungkan pengeboran pondasi, maka dilakukan pengecoran pondasi. Setelah itu dilakukan perakitan jembatan,” jelas Ishak kemarin.
Dirinya pun optimis pekerjaan jembatan gantung ini akan rampung sesuai target. “Kami optimis akan selesai sesuai target, untuk itu kami minta doa warga Kota Palopo, semoga pekerjaan tak ada kendala,” harapnya.
Untuk diketahui, proyek jembatan gantung tersebut dikerjakan BUMN yakni PT Brantas Abipraya dengan estimasi anggaran kurang lebih Rp6 miliar.
Sebelumnya diberitakan, Bencana tanah longsor yang menerjang Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo beberapa waktu lalu mengakibatkan akses jalan nasional Palopo-Toraja Utara putus.
Pada peristiwa itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bahkan menyempatkan meninjau lokasi kejadian.
Dalam kunjungannya Menteri PUPR mengalokasikan anggaran pembangunan jembatan pada lokasi longsor tepatnya kilometer 24. Proses pengerjaan jembatan ini ditargetkan akan rampung tiga bulan ke depan.
Pengawas Poreyek dari Balai Besar Jalan Nasional PUPR Provinsi Sulawesi Selatan, Ruben mentahkan jika proses pembangunan jembatan gantung ini diperkirakan selesai dua bulan ke depan.
“Dua bulan lebih sudah selesai dibangun. Sementara pengerjaannya sudah dimulai hampir sebulan,” kata Ruben, kepada Koran Seruya beberapa waktu lalu.
Hanya saja, lanjut Ruben proses pengerjaan terkendala dengan cuaca yang tidak menentu sehingga pekerjaan selalu di hentikan. “Karena hampir tiap hari hujan jadi dihentikan, ditakutkan ada longsor susulan. Karena kondisi tanah masih labil,” jelasnya.
Selain terkendala dengan cuaca dirinya juga mengaku jika proses pembangunan jembatang gantung tersebut terkendala karena Medan yang sulit serta material. “Untuk proses pengerjaan menggunakan metode bot file atau menanam besi,” bebernya.
Rencananya jembatan gantung sepanjang 120 meter ini sebagai alternatif untuk penyebrangan dari arah Palopo ke Toraja Utara maupun sebaliknya.(Rah)