Ini Penyebab Tewasnya Pria yang Ditemukan ‘MD’ Mengapung di Saluran Irigasi Sendana Palopo

2450
Mayat korban saat berada di RS
ADVERTISEMENT

PALOPO–Polisi memastikan Umar, 70 tahun, warga Sendana, Kecamatan Sendana, Kota Palopo yang ditemukan tewas mengapung di pintu irigasi Sendana, bukan korban tindak kriminal alias pembunuhan. Polisi menduga kuat korban terjatuh masuk saluran irigasi dan meninggal dunia alias MD.

Kasatreskrim Polres Palopo yang dikonfirmasi KORAN SeruYA, AKP Ardy Yusuf mengatakan, setelah mayat dievakuasi, sejumlah warga mengenali identitasnya. “Mayat itu teridentifikasi bernama Umar, warga Sendana,” kata AKP Ardy kepada KORAN SeruYA.

ADVERTISEMENT

Dari hasil visum, jelas AKP Ardy, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. “Kuat diindikasi korban mengalami kecelakaan terjatuh masuk sungai sehingga meninggal dunia. Hasil visumnya korban tidak mengalami kekerasan,” kata AKP Ardy.

Dijelaskan, sesuai hasil pemeriksaan sejumlah saksi di lokasi kejadian, korban yang sudah masuk kategori manula alias manusia lanjut usia, sudah menderita pikun dan juga mengalami gangguan kejiwaan. “Jenazah korban sudah diserahkan ke keluarganya setelah divisum di RS,” ujar AKP Yusuf.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, sejumlah warga Sendana yang mengenal korban, menyebutkan, Umar tidak memiliki tempat tinggal tetap. Sehari-harinya, dia menumpang di rumah keluarganya.

Rahmat, keluarga korban, mengakui jika Umar mengalami gangguan ingatan. “Dia tidak menetap, selalu berpindah dari satu rumah ke rumah keluarga lainnya,” ujar Rahmat yang mengakui jika korban adalah pamannya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemancing baru saja hendak melemparkan kailnya di pintu irigasi di Sendana, Kelurahan Sendana, Kota Palopo, Selasa (29/10/2019), kemarin, kaget. Dia melihat sebuah benda mengapung. Curiga, pemancing ini mencoba lebih mendekat. Alangkah kagetnya saat melihat itu adalah sesosok mayat pria. Di lehernya terlihat ada sarung melilit.

Mayat yang teridentifikasi identitasnya bernama Umar, 70 tahun ini, sempat dibiarkan warga dalam posisi mengapung. Warga takut mengevakuasi mayat tersebut. Mereka menunggu aparat kepolisian untuk melakukan proses evakuasi. (***/tari)

ADVERTISEMENT