MALILI — Jusriadi warga Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Sesekali ia menghapus airmatanya. Istrinya, Kasmi dan bayi di dalam kandungannya harus meregang nyawa di rumah sakit I La Galigo, Wotu, Luwu Timur, Senin (25/03/2019) lalu.
Jusriadi menceritakan, istrinya yang sudah mengandung sembilan bulan, sempat dirawat di Puskesmas Mangkutana. Namun, karena peralatan kurang lengkap akhirnya dirujuk ke RS I La Galigo Wotu. Di rumah sakit tersebut, istrinya ditangani oleh dokter dan sejumlah bidan. Awalnya, ia berharap agar istrinya segera dioperasi sesar.
” Tapi para bidan meminta agar bersabar dahulu. Sebab, akan diupayakan lahir secara normal,” katanya. Setelah beberapa jam, kondisi istrinya makin mengkhawatirkan dan sempat diberi bantuan infus. Bayi dalam kandungan pun tak kunjung ke luar. Setelah sekian lama, bayi akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 03.00 dinihari.
Untuk mengeluarkan bayi dalam kandungan dilakukan operasi sesar. Beberapa jam setelah dioperasi kondisi kesehatan istrinya makin mengkhawatirkan. ” Istri saya pun meninggal,” katanya sedih. Selasa kemarin, jenazah ibu dan bayi tersebut dikebumikan oleh keluargannya.
Jusriadi mengaku kecewa dengan profesionalisme yang ditunjukkan tenaga medis di rumah sakit plat merah itu.
” Seandainya cepat tertangani, mungkin istri dan anak saya bisa diselamatkan,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Direktur Rumah Sakit La Galigo, dr Benny membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap pasien bersalin sesuai dengan Standar Operational Prosedure (SOP) rumah sakit. Ia membantah jika pasien tidak ditangani dengan baik. ” Saya kira dokter, bidan maupun perawat yang menanganinya sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan SOP yang ada,” katanya.
Hanya saja, ia tak dapat menjelaskan apa yang menyebabkan sehingga ibu dan bayinya tersebut meninggal di rumah sakit. ” Domain saya hanya seputar itu. Apa penyebab dan bagaimana penanganannya saat masuk ke rumah sakit, bisa ditanyakan langsung ke dokternya,” ujarnya. Dia mengatakan di RS La Galigo saat ini ada tiga dokter ahli kandungan. Namun, dua orang diantaranya sementara cuti. Yang bertugas saat ini hanya satu dokter. (has/adn)