INNALILLAHI… Safira, Remaja Pengidap Tumor Ganas di Luwu Meninggal Dunia, Sempat Dijenguk Bupati dan Legislator Demokrat Sulsel

2298
ADVERTISEMENT

BELOPA–Innalillahi Wainna Ilahi Raji’un. Safira, remaja penderita tumor ganas di leher menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan medis intensif di RSUD Batara Guru Belopa, malam ini, sekitar pukul 20.30 WITA, Selasa (26/5/2020).

Kabar meninggalnya Safira disampaikan Direktur RSUD Batara Guru Belopa, dr Daud Mustakim.

“Iya, adik Safira meninggal dunia. Kondisinya memang sudah sangat parah saat dirawat di RSUD Batara Guru,” kata dr Daud.

Sebelum dirawat di RSUD Batara Guru, Safira sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Makassar pada Desember 2019 silam

Siang tadi, Bupati Luwu, Sulsel, H. Basmin Mattayang membesuk Safira. Tak hanya itu, beberapa jam sebelum meninggal, Safira juga dijenguk anggota DPRD Sulsel, Fadriaty AS.

Saat menjenguk Safira, kepada orangtua Sapira, Bupati Luwu Basmin Mattayang menyampaikan turut prihatin atas penderitaan yang dialami Sapira, yang hanya bisa terkulai lemah di ranjang ruangan ICU RSUD Batara Guru

“Pertama melihat anak kita ini, perasaan saya langsung sedih, betapa beratnya derita yang dialami anakda sapira yang hanya bisa meringis kesakitan. Insya Allah, Pemerintah Kabupaten Luwu akan menanggung segala biaya perawatannya, dan kepada orang tua anakda Sapira, sabarki hadapi ujian ini dan rajin berdoa semoga anak kita bisa diberi kesembuhan oleh Allah SWT. Jika ada kebutuhan selama menemani anakda ini di rumah sakit silahkan hubungi saja direktur rumah sakit,” kata kasmin Mattayang.

Kepada Direktur RSUD Batara Guru, Bupati Luwu Basmin Mattayang berpesan agar merawat Sapira dengan baik dan selalu mengontrol kondisinya. “Beri perawatan maksimal,” kata Basmin Mattayang.

Menurut Orang tua Sapira, Supri dan Patiharni, Selama tujuh bulan, penyakit tumor yang diderita anaknya di bagian leher semakin hari semakin membesar dan membuat dirinya tidak dapat lagi beraktifitas seperti anak seumurannya, karena mempengaruhi kondisi tubuh yang semakin kurus. Bahkan, beberapa hari yang lalu, Sapira mengeluhkan sakit yang tak tertahankan dan suaranya hampir hilang serta kerap muntah darah.

“Awalnya hanya berupa benjolan kecil saja, tetapi lama-kelamaan ternyata benjolan itu terus membesar dan mempengaruhi kondisi tubuhnya yang semakin hari semakin kurus serta kadang jika muntah bercampur dengan darah,” ungkap ibunda Sapira, Patiharni. (Tari)

ADVERTISEMENT