Duka Istri Praka Dirham di Pemakaman Suaminya Sayat Pelayat, Berusaha Tegar Saat Terima Bendera Merah Putih dari Pangdam

1611
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA.COM–Jenazah Praka Muhammad Dirhamsyah alias Praka Dirham dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Mangilu Pangkep, Sulsel, Jumat (3/9/2021).

Pemakaman jenazah Praka Dirham secara militer dihadiri langsung Pangdam VII/Hasanuddin,  Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno. Hadir juga Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

ADVERTISEMENT

Isak tangis sanak keluarga mengiringi pemakaman anggota TNI AD asal Bonelemo, Kabupaten Luwu, Sulsel yang gugur akibat diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat bertugas di Posramil Kisor, Papua Barat,. Kamis (2/9/2021) dini hari lalu.

Diantara para pelayat, istri Praka Dirham, Febrianty Rauf dan buah hatinya yang masih kecil, Irsyad.

ADVERTISEMENT

Saat suaminya dimasukkan ke liang lahat, Febrianty tak kuasa menahan  kesedihannya. Dia beberapa kali tak sadarkan diri.

Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan belasungkawa kepada Istri Alm. Praka Dirham, Febrianty Rauf di acara pemakaman Praka Dirham, Jumat (3/9/2021)

Kesedihan wanita asal Gorontalo ini juga terlihat saat penyerahan bendera Merah Putih dari Pangdam VII Hasanuddin. Sambil menggendong buah hatinya yang masih berusia 2 tahun, dia menerima bendera Merah Putih tersebut. Dia terlihat berusaha tegar.

Feby, begitu istri Almarhum Praka Dirham akrab disapa, mengaku sempat tak percaya suaminya akan meninggalkannya dalam kondisi dibunuh secara tragis saat bertugas di Papua Barat.

Namun sebagai istri seorang anggota TNI, dia berusaha tegar, meski sebenarnya dia rapuh menerima kenyataan suaminya gugur dalam tugas negara.

Praka Dirham belum delapan bulan bertugas di Papua Barat atau sejak awal Januari 2021. Akhir tahun nanti masa tugasnya berakhir.

Salah satu rencana Praka Dirham selepas tugas, dia berencana memboyong anak dan istrinya menetap di Pangkep. Kedua orangtuanya bekerja sebagai PNS di Pemkab Pangkep.

Tak hanya Feby yang kehilangan dan terpukul. Ibunda Praka Dirham, Hasma Arsyad, sangat kehilangan buah hatinya.

Air matanya terus menetes sejak kedatangan jenazah di rumah duka, hingga ke lokasi pemakaman anaknya.

Menurut Abdul Wakit, ayah Praka Dirham, istrinya memang sangat dekat dengan putra sulungnya tersebut.

Bahkan saat malam insiden penyerangan KKB yang menewaskan buah hatinya, Hasma merasakan firasat kepergian anaknya.

“Istri saya gelisah, susah tidur dan selalu ingat anaknya. Saya coba menenangkannya hingga pagi harinya saat di kantor, kabar duka ini kami terima,” katanya.

Abdul Wakit mengakui, terakhir dia berkomunikasi anaknya lewat telpon, 31 Agustus lalu. Saat itu, Praka Dirham menyampaikan jika dirinya baik-baik saja.

Praka Dirham kepada ayahnya menyampaikan dirinya rindu ibu dan istrinya, serta anaknya yang sudah 8 bulan ditinggali tugas. Dia berharap bulan Desember segera tiba hingga masa tugasnya berakhir sehingga bisa pulang ke Pangkep bersama istri dan anaknya. (Liq)

ADVERTISEMENT