Jadi Gubernur, Nurdin Halid Komitmen Perkuat Posisi Sulsel sebagai Indonesia Mini

982
Pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar
Pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar
ADVERTISEMENT

MAKASSAR–Calon Gubernur Sulsel nomor urut satu, Nurdin Halid memiliki komitmen khusus terhadap posisi provinsi. Dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional, NH berkomitmen untuk memperkuat posisu Sulsel sebagai “Indonesia Mini”.

Pasangan Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam pilgub ini menjelaskan, sejarah panjang Sulsel sebagai citra masyarakat beragam. Suku, agama, dan antargolongan membaur di 24 kabupaten/kota yang ada.

ADVERTISEMENT

“Sejarah peradaban panjang Sulsel sangat nyata menggambarkan Indonesia Mini. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, tanah Sulsel didatangi dan didiami oleh berbagai suku bangsa Nusantara maupun mancanegara. Warisan sejarah peradaban ini harus dilestarikan dan diperkuat,” ujarnya, Senin (21/5).

Atas sejarah keberagaman Sulsel itu pula, NH merefleksikan sejarah kebangkitan nasional yang diinisasi melalui Boedi Oetomo. Embrio nasionalisme di Indonesia kemudian menjadi spirit NH-Aziz dalam mempertegas Sulsel sebagai “Indonesia Mini” dengan penanaman nilai kebangsaan.

ADVERTISEMENT

Menurut NH, memperkokoh semangat nasionalisme adalah tugas seluruh anak Bangsa, terutama para pemimpin di semua tingkatan. Sebagai calon pemimpin Sulawesi Selatan, NH – Aziz meneguhkan komitmen memperkokoh nasionalisme Indonesia dengan mewujudkan Sulsel Baru yang sejahtera, mandiri, dan religius.

“Trisakti Bung Karno mengajarkan tiga hal, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya. Di Sulsel Baru rakyat jadi ujung tombak pembangunan untuk mencapai kemandirian. Kemandirian akan melahirkan kesejahteraan. Tapi, kemandirian dan kesejahteraan harus tetap berbasis nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal. Itulah cara pandang kita memperkokoh nasionalisme ke depan,” paparnya. (rls)

ADVERTISEMENT