Jelang Pencoblosan, Lutra Memanas dan Rawan Provokasi, Rumah Arsyad Kasmar di Baebunta Dilempari Batu

2768
ADVERTISEMENT

LUWU UTARA–Jelang pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Luwu Utara, tanggal 9 Desember 2020 mendatang, suasana di Bumi Lamaranginang semakin memanas.

AKAS, akronim akrab untuk pasangan calon Arsyad Kasmar-Andi Sukma yang mendapatkan jadwal kampanye terakhir di wilayah Masamba, Sabbang, dan sekitarnya, selain mendapatkan sambutan meriah oleh masyarakat, juga mendapatkan tekanan dari kelompok orang tak dikenal (OTK).

ADVERTISEMENT

“Ya benar, rumah pribadi Pak Arsyad ditimpuk batu setelah anak motor geber-geber gasnya di depan rumah,” ujar Didi Dharma, saksi mata yang sedang berada di rumah Arsyad Kasmar, Sabtu malam (5/12).

Kejadian ini sekira pukul 19.00 Wita, ketika rombongan pendukung salah satu Paslon melakukan konvoi.

ADVERTISEMENT

“Jadi kejadiannya malam itu kami sedang melepas atribut kampanye di depan Rumah Kandidat Bupati AKAS (di Baebunta), tiba-tiba iring-iringan motor lewat dan memprovokasi kami dengan suara motor dan teriakan,” ujar Hilal, warga kecamatan Rampi yang sedang berkunjung ke rumah Pak Arsyad.

Provokasi tersebut tidak “dibeli” oleh para pendukung AKAS yang memang memenuhi kediaman Arsyad Kasmar pada malam itu, Sabtu, 5 Desember 2020, dimana para pendukung AKAS hanya berdiri dan melihat iring-iringan motor itu lewat. Akan tetapi beberapa saat kemudian, lewat konvoi kedua yang juga melakukan provokasi yang sama.

“Konvoi pertama memang cuma teriak-teriak, tidak tahu apa yang diteriaki. Tapi masyarakat tidak terpancing, hanya berdiri saja melihat mereka lewat sambil ngegas motor kencang sekali. Lalu setelah mereka sudah pergi, datang konvoi kedua. Mereka juga geber-geber gas dan berteriak tapi yang membuat kami emosi adalah rumah Calon Pemimpin kami dilempari batu oleh anak-anak yang naik motor itu,” terang Rahman warga Desa Komba, Kecamatan Rongkong, yang berusaha untuk melerai warga Rongkong yang terlihat terprovokasi.

Safar, warga Desa Lodang Kecamatan Seko yang sedang melewati Jalan Poros tersebut mengaku kaget “Saya lagi lewat naik motor, tiba-tiba ada orang naik motor ke arah Sabbang melempar batu ke rumah Pak Arsyad. Saya kira akan terjadi perkelahian besar ini. Tapi ternyata tidak,” ucapnya.

Menyikapi kejadian ini, Khaidir Tiar Arsyad, putra bungsu Arsyad Kasmar, mengaku kecewa atas tindakan provokasi yang telah dilakukan oleh oknum salah satu Paslon itu.

Dirinya menyampaikan bahwa provokasi yang dilakukan telah melanggar deklarasi Pilkada Damai dan tidak mencerminkan sama sekali kesantunan dan kedewasaan dalam berpolitik.

“Saya terus terang sangat kecewa. Ini pelanggaran terhadap deklarasi Pilkada Damai. Sengaja betul rumah orang dilempari agar terjadi kerusuhan. Tidak ada sama sekali kesantunan dan kedewasaan dalam berpolitik.”

Sementara itu, Arsyad Kasmar sendiri saat dimintai tanggapannya meminta agar semua masyarakat Lutra untuk benar-benar menjadikan Pilkada Serentak ini sebagai Pilkada Damai yang sejuk dan dalam suasana kekeluargaan.

“Kita tentu menyesalkan ada kejadian seperti ini, seluruh masyarakat harus benar-benar berPilkada Damai, menjunjung tinggi nilai-nilai etika, jangan sampai kita terpecah belah hanya karena beda pilihan Politik,” pungkas Arsyad.

Dari informasi yang dihimpun, kantor DPD Gerindra Lutra di samping masjid Nur Maryam Baebunta  juga diserang OTK dengan batu pada malam yang sama, Sabtu kemarin.

Dari serangan di depan rumah Arsyad, dua orang dinyatakan luka ringan. Arsyad Kasmar sendiri mengaku sudah memaafkan Pelaku dan memilih sanksi sosial dari masyarakat kepada mereka si Pembuat onar, daripada harus melaporkan kejadian tersebut ke Polisi.

Seperti diketahui, Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Luwu Utara diikuti oleh 3 pasangan calon atau kontestan. Kontestan dengan nomor urut 1, Muh. Thahar dan Rahmat Laguni dengan nama tim Rumah Kita. Kontestan dengan nomor urut 2, Indah Putri Indriani dan Suaib Mansyur dengan nama tim BISA, dan Kontestan dengan nomor urut 3, Arsyad Kasmar dan Andi Sukma dengan nama tim AKAS. (rls)

ADVERTISEMENT