Jubir Satgas Covid Sebut Vaksin Corona Bio Farma Aman

181
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Akhirnya vaksin untuk mencegah virus corona sudah dinyatakan aman dan tak lama lagi resmi bisa digunakan secara massal.

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro mengungkapkan, saat ini PT Bio Farma tengah memproses pembuatan vaksin Sinovac pada fase III di tahap III.

ADVERTISEMENT

“Jika sesuai harapan, maka pada awal tahun depan produksi bisa dilakukan secara massal untuk kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia,” kata Reisa.

Kata dia, vaksin adalah sebuah proses penelitian yang hati-hati, tahap uji klinis dan rangkaian panjang sehingga aspek kesehatannya terjamin bisa dipertanggungjawabkan, termasuk vaksin Covid-19. “Masyarakat tak perlu lagi khawatir apalagi ragu,” ungkap Reisa dalam rilisnya, Jumat (9/10/2020).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, vaksinasi adalah proses yang tak perlu dikhawatirkan karena menjadi awal pembentukan antibodi terhadap suatu penyakit tertentu.

“Yang pasti jika masih ada masyarakat yang khawatir bahwa vaksin ini seolah memasukkan penyakit ke dalam tubuh, itu salah. Itu mitos,” imbuhnya.

Salah satu mitos yang bertahan dan mengubah pola pikir masyarakat sehingga menolak segala bentuk vaksinasi ini adalah hasil penelitian Dr. Andrew Wakefield di tahun 1998 yang menyatakan bahwa imunisasi Measles-Mumps-Rubella (MMR) sebagai penyebab autism.

“Ini tidak benar. Namun mampu menjadi mitos yang kuat di masyarakat. Hasil penelitian inipun sesungguhnya telah ditarik dan dinyatakan sebagai informasi yang salah sehingga telah ditindak bahkan izin praktiknya dicabut oleh sebuah lembaga kesehatan, General Medical Council,” jelas Reisa.

Vaksinasi dan imunisasi harus dilakukan karena hal itu tidak hanya melindungi diri sendiri tetapi juga melindungi orang lain, dimana akan tercipta kekebalan kelompok atau herd immunity di masyarakat, tambahnya.

“Untuk itu hal ini penting. Imbasnya kekebalan tubuh kita siap untuk melawan dan mengalahkan penyakit. Kalau ada virus atau bakteri yang masuk ke tubuh kita, sudah kebal. Kalaupun ada yang lolos satu-dua ke tubuh, pasti tidak akan separah kalau tidak divaksinasi,” kuncinya. (*/iys)

ADVERTISEMENT