Kapolres Luwu Utara akan Periksa Anggota Buntut Tewasnya Warga Mappedeceng

2130
Kapolres Luwu Utara, AKBP Boy FS Samola
Kapolres Luwu Utara, AKBP Boy FS Samola
ADVERTISEMENT

MASAMBA — Kapolres Luwu Utara, AKBP Boy FS Samola, mengaku akan memeriksa sejumlah anggotanya terkait insiden meninggalnya Ahmad Dandi, warga Mappedeceng yang ditemukan tak bernyawa di Bendung Baliase, Senin lalu. ” Anggota akan kami periksa. Pemeriksaannya secara transparan apakah ada SOP yang dilanggar atau tidak saat melaksanakan tugasnya. Kami tidak akan membela anggota yang salah,” tegas Boy F Samola, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Luwu Utara, Rabu (16/01/2019) siang tadi.

Saat memberikan keterangan pers, Kapolres didampingi Wakapolres dan Kasat Intel Polres Luwu Utara. Pemeriksaan tersebut kata dia sebagai bentuk respon dan tindak lanjut atas tuntutan sejumlah warga Mappedeceng yang menggelar unjukrasa mempertanyakan meninggalnya Dandi. Pada kesempatan itu, Boy juga membantah bahwa polisi menembak dan memborgol Dandi seperti yang diisukan selama ini. Hasil autopsi pihak rumah sakit menyebutkan, pada tubuh korban ada luka lecet di beberapa bagian tubuh.

ADVERTISEMENT

Diduga kuat, luka itu akibat benturan benda keras saat korban tenggelam di bendungan. ” Jadi, tidak ada sama sekali penembakan atau korban diborgol oleh polisi,” ungkapnya. Boy juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya korban. Diketahui, Dandi adalah salah satu DPO dalam kasus pembakaran lapak di Dusun Beringin, Desa Mappedeceng, Kecamatan Mappadeceng, Luwu Utara, Desember 2018 lalu.

Sejumlah tersangka sudah diamankan. Dari pengakuan sejumlah tersangka, Dandi adalah salah satu pelaku dari insiden itu. Kapolres mengatakan, saat anggota berada di rumah salah satu tersangka di sekitar penjual sagu Mappedeceng, Sabtu malam lalu, Dandi melarikan diri lewat belakang.

ADVERTISEMENT

” Petugas memang sempat mengeluarkan tembakan peringatan dan meminta untuk berhenti dan menyerahkan diri. Kami juga tidak tahu bahwa yang lari itu adalah Dandi karena situasinya gelap,” katanya. Belakangan, setelah dua hari dicari keluarganya, Dandi ditemukan sudah menjadi mayat dan mengapung di Bendungan Baliase. (har)

ADVERTISEMENT