Kapolres Luwu Utara; Bentuk Karakter Anak dengan Pendidikan Agama

584
Kapolres Luwu Utara, Boy FS. Samola, saat memberikan hadiah kepada para pemenang lomba hifdzil qur'an, Rabu (30/5), di Masamba
ADVERTISEMENT

Masamba — Kapolres Luwu Utara, AKBP. Boy FS. Samola, secara resmi menutup seluruh rangkaian Lomba Keagamaan, Rabu (30/5), di Teras Adira Masamba. Lomba Keagamaan adalah salah satu rangkaian kegiatan di Kampung Ramadan yang digagas Polres Luwu Utara bekerjasama dengan JOIN Luwu Utara dan BKPRMI Luwu Utara.

Dalam Lomba Keagamaan dipertandingkan berbagai jenis lomba, yaitu Hifdzil Qur’an yang diikuti 16 peserta, tartil anak-anak (60), tartil remaja (60), ceramah anak (35) dan ceramah remaja (38). Total 209 peserta yang mengikuti lomba keagamaan ini, dengan melibatkan tiga dewan hakim yang tidak berafiliasi dengan TPA/sekolah tempat anak-anak belajar.

ADVERTISEMENT

Kapolres Boy FS. Samola dalam sambutannya mengatakan, salah satu masalah negara adalah masalah karakter anak. Olehnya itu, kata Boy, menjadi tugas semua pihak untuk membentuk karakter anak menjadi tangguh. “Pintar bisa dipelajari, tapi karakter susah. Jadi, kita harus membentuk karakter anak menjadi petarung yang tangguh,” ucap Boy.

Apa yang harus dikuatkan untuk menjadi seorang petarung yang tangguh? Boy menyebutkan bahwa agama adalah penopang utama dalam membentuk karakter sang anak. ”Agama yang paling kuat membentuk karakter anak karena anak kita ini adalah generasi penerus NKRI ke depan,” sebut Boy.

ADVERTISEMENT

Di ujung sambutannya, Boy meminta dua anak yang belum berhasil mendapatkan juara untuk naik mendampinginya. Dua anak ini kemudian diminta untuk menghafal isi dari Pancasila, sementara anak satunya menyanyikan lagu Pancasila. Usai permintaan Kapolres dilaksanakan, dua anak ini kemudian mendapat hadiah dari Kapolres Boy FS. Samola.

Sebelumnya, Ketua BKPRMI Amiruddin Suddin, memuji langkah Kapolres Luwu Utara bersama JOIN Luwu Utara dalam menggelar Kampung Ramadan. Di mana anak-anak diberi ruang untuk menyalurkan bakat mengaji dan menghafal ayat-ayat Allah, serta mengekspresikan diri untuk menjadi da’i yang hebat di masa-masa mendatang.

“Sesungguhnya negara kita adalah sorga bagi anak bangsa, tapi masa depan bangsa kita tergantung bagaimana perlakuan kita terhadap generasi muda. Dan ternyata pak Kapores tanggap akan hal ini. Beliau menyiapkan fasilitas terhadap generasi muda dengan sebuah konsep bernama Kampung Ramadan,” tandas Amir. Usai penutupan dilanjutkan dengan buka puasa bersama. (man)

ADVERTISEMENT