PALOPO — Tentara Nasional Indonesia (TNI) memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI, dalam menari Gemu Famire. Tari ini melibatkan total 305 ribu jiwa, serentak dilakukan di seluruh Indonesia.
Untuk wilayah kerja Kodim 1403 SWG dipusatkan di lapangan Gaspa Palopo, Selasa (4/9/18) pagi. TNI bersama ribuan warga ikut menari gemu famire. Dandim 1403 SWG, Letkol Inf M Imasfy dalam sambutannya menyampaikan bahwa lagu Gemu Famire diciptakan oleh Nyong Franco berasal dari Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur yang sering didengarkan diberbagai acara, mulai dari pelosok desa hingga kota di Indonesia.
Kata Dandim, lagu dan tari gemu famire merupakan representasi dari kesederhanaan dan kebersamaan bangsa Indonesia karena dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, maka mabes TNI memilih lagu dan tari gemu famire untuk ditampilkan dalam rangka memeriakan HUT ke-73 TNI tahun 2018, yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 4 september 2018 diseluruh Indonesia serta diharap dapat memecahkan rekor MURI.
Untuk wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara, tarian ini diikuti oleh 23.135 personel gabungan TNI-POLRI dan beberapa instansi pemerintah serta masyarakat.
“Besar harapan kita semua dengan adanya pemecahan rekor muri tari gemu famire, dapat mengangkat seni asli anak negeri hingga ke mancanegara dan mengingatkan kita bahwa harus bangga akan karya dari negeri sendiri yang tidak kalah dengan budaya asing. Dengan menampilkan tari gemu famire pada hari ini, dapat meminimalisir pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan tabiat dan norma bangsa Indonesia,” tegas M Imasfy.
Sementara itu, Pj Walikota Palopo diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan, Burhan Nurdin menyampaikan bahwa sudah 73 tahun pengabdian TNI dalam menjaga keamanan dan keselamatan warga Indonesia. “Untuk itu, hari ini patut kita apresiasi ke seluruh anggota TNI yang selama ini menjaga kedaulatan bangsa yang kita cintai,” katanya. (asm)