Kolaborasi dengan DPPKB dan Dinas Perikanan, Dinkes Palopo Beri Makanan Tambahan untuk Balita dan Ibu Hamil

22
ADVERTISEMENT

PALOPO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo, memberikan makanan tambahan untuk penderita stunting di Puskesmar Wara, Selasa 9 Juli 2024.

Dalam kegiatan ini, Dinkes Palopo berkolaborasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), serta Dinasa Perikanan Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ini, menyasar para anak yang terindikasi stunting dan ibu hamil. Itu sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dan ibu hamil.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Palopo, Irsan Anugrah kepada jurnalis Koran Seruya, Selasa 9 Juli 2024.

ADVERTISEMENT

“Dimana nantinya pemberian dilanjutkan selama 56 hari, untuk balita gizi kurang dan 120 hari untuk ibu hamil,” ujarnya.

“Paket PMT diberikan kepada sasaran balita stunting yang berjumlah 14 balita dan ibu hamil KEK yang berjumlah 11 orang,” tambah Irsan Anugrah.

Dia merincikan makanan tambahan yang diberikan berupa ikan yang kaya akan asam lemak omega 3 yang dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan otak.

“Karena itulah ibu hamil dan anak-anak yang masih dalam periode emas pertumbuhan sangat disarankan untuk mengkonsumsi ikan,” jelasnya.

“Dimana kita ketahui Bersama Kota Palopo merupakan wilayah penghasil Ikan, sehingga perlu adanya diversifikasi pangan dari bahan dasar Ikan yang telah dikembangkan oleh DInas Perikanan,” sambungnya.

Irsan menuturkan, pada Juni 2024 lalu Pemkot Palopo melakukan intervensi serentak pencegahan stunting, dimana capaian Kota Palopo yaitu 100 persen telah melakukan intervensi serentak.

“Intevesi serentak yaitu pengukuran dan penimbangan balita di Posyandu ini berkat kolaborasi dan kerjasama yang baik antara nakes, kader, Babinsa, Lurah, Camat dan OPD terkait,” urianya.

“Jumlah stunting sebanyak 94 orang, dimana tidak jauh dari laporan petugas di aplikasi eppgbm setiap bulan, yang pada bulan April jumlah stunting sebanyak 97 orang,” tambah Irsan.

Dia menjelaskan, ini merupakan capaian bersama yang harus dipertahankan. Pihak Dinas Kesehatan berharap para ibu hamil merencanakan persalinan di fasilitas kesehatan sehingga angka kematian ibu dan anak dapat menurun. (Put)

ADVERTISEMENT