KPRI Sejahtera Wotu-Burau Gelar RAT

472
ADVERTISEMENT

LUTIM – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera Wotu-Burau melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2018. Selain melaksanakan RAT, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan bakti koperasi tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan penyerahan sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) dan sertifikat halal UKM kepada beberapa koperasi di Luwu Timur.

Pelaksanaan RAT ini dibuka Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler, didampingi Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Rosmiyati Alwi. Hadir pula beberapa pimpinan Koperasi dan UKM serta seluruh pengurus dan anggota KPRI Sejahtera Wotu-Burau yang berlangsung di Aula Hotel Sikumbang Kecamatan Tomoni, Kamis (14/02/2019).

Ketua KPRI Sejahtera Wotu-Burau, Supriadi mengatakan, palaksanaan RAT ini memang merupakan kegiatan rutin yang dilakukan koperasi setiap akhir tahun. Saat ini, kata Supriadi, jumlah anggota KPRI Sejahtera sudah mencapai 328 orang dengan nilai aset hingga akhir tahun 2018 telah mencapai Rp. 6 Miliar lebih.

“Set kekayaan koperasi tahun buku 2017 sebesar Rp. 6.097.519.063 sementara untuk tahun buku 2018 mencapai Rp. 6.546.859.967. Itu artinya, ada kenaikan aset kekayaan koperasi sebesar Rp. 449.340.904. Sementara sisa hasil usaha tahun buku 2018 mencapai Rp. 990.420.000,” jelasnya.

Bupati Luwu Timur, HM. Thorig Husler mengatakan, ciri koperasi sehat itu minimal melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) rutin selama dua tahun berturut-turut. Makanya ia memberikan apresiasi atas pelaksanaan RAT sesuai rencana koperasi.

Husler juga memberikan masukan agar bidang usaha koperasi KPRI Sejahtera jangan hanya fokus pada usaha simpan pinjam semata. Menurutnya, dijaman yang serba maju saat ini, banyak sektor usaha yang bisa di lakukan koperasi untuk menambah pendapatan dan mengembangkan koperasi lebih optimal.

“Banyak sektor usaha kreatif yang bisa di lakukan koperasi untuk menambah pendapatan. Jangan hanya fokus di simpan pinjam. Dengan nilai aset yang ada tentu bisa untuk pengembangan usaha disektor lainnya,” jelas Husler.

Ia juga menyampaikan selamat kepada koperasi yang telah menerima nomor induk koperasi dan UKM yang telah mendapatkan sertifikat halal.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, Rosmiyati Alwi mengatakan, terdapat 156 koperasi yang masih aktif di Luwu Timur. Dari jumlah itu, hanya 81 yang telah melaksanakan RAT di tahun 2017.

“Untuk tahun 2018 baru 8 koperasi yang melakukan RAT, disisi lain semestinya jika sesuai target, harapan kami sudah 50 persen yang melaksanakan RAT untuk tahun ini. Namun kami akan terus pacu setiap koperasi untuk melakukan RAT,” tutupnya. (ikp/kominfo)

ADVERTISEMENT