PALOPO–Derasnya hujan dalam satu hari kemarin membuat tanah di KM 24 kembali tergerus dan membuat ketar-ketir warga setempat yang baru kurang lebih 10 hari lalu mengalami trauma akibat longsor, Senin 6 Maret 2020.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Palopo, melalui Komandan Regu (Danru) Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Palopo, Sulkifli menginformasikan langsung di lokasi bencana yang terus memonitor perkembangan situasi di Battang Barat Kecamatan Wara Barat, bahwa gerusan tanah di patahan lokasi yang sama Jumat sepekan lalu tersebut (26/6/2020) tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material.
“Hanya patahan saja, dimana curah hujan tinggi sejak kemarin, posisi persisnya di lokasi yang sama pada saat kejadian beberapa waktu lalu, anggota tim bergerak sejak pukul 11.00 Wita, dalam perjalanan di KM 14 dan 16 juga ada pohon tumbang yang menghalangi jalan, semua sudah kami bersihkan, bekas patahan yang tergerus tanahnya terbawa air hujan hingga KM 21 menuju sungai,” ucap Sulkifli saat dihubungi KORAN SERUYA, Senin petang (6/7).
Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak mudah panik serta selalu berkoordinasi dengan stakeholder yang selama ini sudah ikut terlibat dalam masa tanggap darurat, sejak kejadian pertama.
Sementara itu, terpisah Ketua PMI Kota Palopo, Haidir Basir yang juga dihubungi KORAN SERUYA membenarkan kejadian tersebut dan mengingatkan masyarakat khususnya warga di RW 1, 2 dan 3 untuk selalu berhati-hati akan longsor susulan yang setiap saat bisa saja terjadi.
“Kemarin kami sudah lakukan evaluasi atas kinerja internal PMI dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak langsung, masa tanggap darurat versi kami (PMI,red) sudah berakhir hari Minggu kemarin, kamipun sudah menyalurkan bantuan bagi para korban berupa kebutuhan dasar, misalnya sabun, pakaian, selimut, obat-obatan dan makanan bayi sumbangan dari para donatur,” terang Haidir Basir via telepon, Senin petang ini.
Berikut video gerusan tanah di lokasi longsor Battang Barat:
(iys)