MALILI–Bupati Luwu Timur (Lutim) HM Thoriq Husler yang akan maju kembali sebagai calon bupati pada Pilkada Lutim 2020, meminta tim, relawan, serta pendukungnya ikut menciptakan Pilkada damai di Lutim. Untuk itu, Husler meminta agar tidak melakukan black campaign atau kampanye hitam terhadap calon kepala daerah lainnya yang ikut bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan di Lutim.
“Kita cari dukungan dan simpati masyarakat dengan cara tidak menjelek-jelekkan calon lain. Dengan tidak melakukan kampanye hitam, kita akan memenangkan Pilkada secara terhormati,” ujar Husler, di hadapan ribuan warga Desa Wasuponda, Kecamatan Wasuponda, saat mengadakan silaturahmi, Minggu (12/1/2020) lalu.
Silaturahmi tersebut dihadiri tokoh masyarakat, tokoh Pemuda, tokoh wanita, dan berbagai lapisan masyarakat, termasuk relawan MTH. Silaturahmi tersebut juga dirangkaikan perayaan Natal dan Tahun Baru dengan masyarakat Wasuponda.
Diawal sambutannya, Husler menyampaikan niatnya untuk maju sebagai calon bupati pada Pilkada Lutim 2020. Bahkan, Husler meminta restu masyarakat setempat untuk maju Pilkada 2020.
“Melalui kesempatan ini, saya minta restu dan diperkenankan kembali untuk mengikuti tahapan Pilkada 2020,” ujar Husler.
Mendengar perkataan Husler, warga berteriak ‘Lanjutkan Pak Haji.”
Husler juga menyampaikan terima kasihnya kepada para tokoh masyarakat yang hadir dalam silaturahmi tersebut, di antaranya tokoh masyarakat adat Padoe, Flobamora, Makassar, Bugis, Toraja, dan Rongkong, dan lain-lain.
“Jika saya kembali diberi amanah memimpin Lutim periode berikutnya, maka saya akan memberikan apa yang terbaik untuk seluruh masyarakat Lutim termasuk masyarakat kecamatan Wasuponda dalam segala bidang, termasuk pengembangan sumber daya manusia,” ujar Husler.
“Saya berharap agar keluarga semua terus memberikan support untuk keberlanjutan pembangunan didaerah kita ini, yang tentunya agar Luwu Timur bisa lebih baik,” lanjut Husler.
Dikatakan Husler, Pilkada 2020 yang akan digelar di daerah itu, diharapkan berlangsung damai, aman, tertib. Untuk itu, Husler berpesan agar masyarakat, terutama timnya, pendukung dan relawan ikut menciptakan suasana Pilkada damai tanpa menyinggung isu suku, agama, ras, dan antargolongan. “Pilkada
yang damai itu yang gembira, tanpa tekanan kemudian suasananya menggembirakan dan tidak mencekam. Kemudian Pilkada yang damai ini prasyaratnya adalah kampanye hitam dikurangi. Jangan lakukan kampanye hitam karena akan merusak tatanan demokrasi,” pesan Husler.
Husler meminta khusus kepada tim sampai pendukungnya menjual visi misi dan program, bukan justru menyebarkan hoaks dan melakukan kampanye hitam. Hal ini penting untuk memberikan pendidikan politik yang baik serta kampanye yang gembira bagi masyarakat. “Harapannya, supaya kampanye-kampanye yang mendidik, gembira dan tidak mencekam,” katanya. (*/tari)