Mekkah Bebas Virus Corona, Korban Meninggal Sudah Capai 2.763 Jiwa

795
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi
ADVERTISEMENT

JAKARTA–Calon jamaah haji atau umrah asal Indonesia tidak perlu khawatir dengan virus Corona. Pasalnya, Mekkah, Arab Saudi aman dari penyebaran virus corona atau virus Covid-19.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengaku beberapa kali berdiskusi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. “Tentang masalah virus corona ini memang beberapa kali saya memang beberapa kali saya sudah diskusi dengan Menteri Kesehatan. Sejauh ini menurut beliau tidak ada tanda-tanda ada wabah itu di Saudi,” ujar Fachrul Razi dalam Rapat Kerja Komisi VIII DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020), kemarin.

ADVERTISEMENT

Dia pun meyakini bahwa Pemerintah Arab Saudi mengantisipasi permasalahan wabah virus corona. “Karena menjaga itu bukan hanya aspek ibadah saja, tapi juga aspek kepentingan ekonomi Saudi juga dia sangat berkepentingan. Oleh sebab itu dia betul-betul menjaganya,” tuturnya.

Dia pun berharap agar virus corona tidak masuk ke Arab Saudi. “Dan harapan kita mencoba untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada. Tapi memang kalau kita bicara ke publik kita katakan Insya Allah tidak ada tentang masalah corona di Saudi Arabia,” pungkasnya. (Baca juga: Jokowi Tegaskan Tidak Mau Tergesa-gesa Evakuasi WNI di Kapal Diamond Princess).

ADVERTISEMENT

Penjelasan Fachrul Razi tersebut menyikapi permintaan Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto agar jamaah haji dapat kembali ke Indonesia dengan aman. “Karena kalau dari negara China diundang ke Tanah Suci, mungkin Singapura ke Tanah Suci, mungkin ada guncangan psikis Pak pada jamaah haji kita,” ujar Yandri dalam rapat.

Penjelasan dari pemerintah itu dianggap perlu agar para jamaah tidak merasa waswas. “Nah, ini bagaimana kita semua meyakinkan kepada jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci benar-benar nyaman, tidak waswas dan kegelisahan yang luar biasa. Saya kira isu corona ini sangat luar biasa,” ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

KORBAN BERTAMBAH

Untuk diketahui, korban meninggal akibat wabah virus corona dilaporkan mencapai 2.763 jiwa di seluruh dunia hingga Rabu (26/2/2020), kemarin. Sebanyak 2.715 korban meninggal berasal dari dataran China, sementara 48 kematian di luar Negeri Tirai Bambu.

Infeksi virus corona di China tercatat sebanyak 78.064 kasus. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 406 kasus baru virus corona. Beijing menuturkan dari sebagian besar kasus baru terjadi di Provinsi Hubei, sumber penyebaran virus serupa SARS itu. Sementara itu, hanya lima kasus yang disebut terjadi di luar Hubei.

Korea Selatan masih menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak setelah China. Korea Selatan mencatat 1.146 kasus corona sejauh ini dengan 12 kematian.

Dilansir CNN, sebagian besar kasus terjadi di Korea Selatan berasal dari Kota Daegu. Diduga awal mula penyebaran corona di Daegu berasal dari seorang anggota sekte Gereja Yesus Shincheonji.

Pemerintah Korea Selatan telah menetapkan Daegu sebagai zona penanganan khusus. Kedutaan Besar RI di Seoul juga telah mengimbau WNI yang ingin melakukan perjalanan ke Negeri Ginseng untuk tidak mengunjungi Daegu untuk sementara waktu.

Seorang personel AS yang berbasis di Korea Selatan juga dinyatakan positif corona. Meski begitu, belum ada keterangan apakah personel tersebut memiliki keterkaitan atau pernah melakukan perjalanan ke Daegu sebelumnya.

Sementara itu, Iran menjadi negara Timur Tengah dengan kasus virus corona terbanyak mencapai 96 kasus dan 15 kematian. Kuwait, Afghanistan, Bahrain, dan Irak juga telah menyatakan kasus virus corona perdana di masing-masing negara yang disebut tertular dari Iran.

Di luar Asia, Italia menjadi negara terbanyak di Eropa yang memiliki kasus virus corona. Sejauh ini, Italia memiliki 322 kasus Covid-19 dengan 10 kematian.

Perdana Menteri Italia menyalahkan sejumlah rumah sakit di utara negara Eropa itu yang dinilai lalai mengikuti standar prosedur sehingga menyebabkan kasus virus corona melonjak. Austria, Swiss, dan Spanyol juga telah mengonfirmasi kasus virus corona pertama. (*/tari)

ADVERTISEMENT