PALOPO — Nama Era Pinjan Pakulu, sempat tenar di sejumlah grup facebook di Luwu jelang pilkada lalu. Taglinenya ‘ Dau Mageang ‘ yang berarti jangan takut, menjadi trend dimana- mana.
Lelaki kelahiran Tede, Kecamatan Bastem 45 tahun silam ini, juga sempat berniat maju sebagai bakal calon wakil bupati Luwu. Hanya saja, dia terganjal dukungan partai.
Tak patah arang, pada pileg 2019 mendatang, Epi kembali menyalurkan hasrat politiknya. Bukan di DPRD Luwu. Tidak tanggung- tanggung, dia membidik kursi DPRD Sulsel dengan menjadi caleg Partai Amanat Nasional ( PAN) dapil 11 Luwuraya.
” Saya maju untuk memperjuangkan daerah terpencil di Luwuraya seperti Bastem, Latimojong, Walbar di Luwu dan Seko- Rampi di Lutra. Selama ini, daerah tersebut kurang diperhatikan,” kata salah satu tokoh adat Bastem ini, Jumat (03/08/2018).
Dia mengaku sebagai orang kampung. Makanya, lelaki jebolan Fakultas Tekni UMI Makassar ini berharap doa dan dukungan masyarakat. ” Saya tahu dan paham apa yang dibutuhkan masyarakat karena lahir di kampung,” katanya.
Tidak seperti caleg lain yang penuh pencitraan, Epi yang kini tengah menyelesaikan studinya di Pasca Sarjana UMI Teknik Sipil ini kerap tampil apa adanya.
Bukan tanpa alasan, Epi mengaku tak ingin menipu masyarakat dengan menampilkan sesuatu yang indah. ” Cukup masyarakat yang menilai. Mana yang pencitraan, mana yang ingin berbuat,” tandasnya. (adn)