OPINI : Mengutuk Hujan

212
Nurdin, Dosen IAIN Palopo. (Foto : ist)
ADVERTISEMENT

Oleh : Nurdin

(Dosen IAIN Kota Palopo)

ADVERTISEMENT

Beberapa hari belakangan, bencana banjir melanda diberbagai wilayah termasuk di Kota Palopo dan umumnya beranggapan banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi. Bahkan ada yang tidak segan mengutuk hujan.

“Benarkah bencana banjir karena intensitas hujan yang tinggi ataukah jangan-jangan karena kesalahan oknum yang merusak alam ?”

ADVERTISEMENT

Pertanyaan di atas, Allah SWT memberi jawaban dalam surat An-Nisa ayat 79 “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari kesalahan dirimu sendiri”

Jika dimaknai secara sederhana ayat di atas, maka setiap bencana yang datang termasuk banjir tidak terlepas dari ulah tangan-tangan manusia yang telah berbuat tidak adil pada alam dan itu merupakan hukum alam.

Para filsuf sependapat, bahwa hukum alam asalnya dari Tuhan sebab alam semesta ini adalah ciptaannya sehingga hukum alam juga merupakan hukum Tuhan yang pasti datangnya. Alam sudah begitu banyak memberi pesan pada kita dan pesan agung itu berisi tentang kehadirannya akan tetapi terkadang kita tidak peka terhadapnya

Banjir, paling tidak disebabkan oleh karena danau dan hutan semakin sempit sehingga tidak dapat menampung curah hujan, air tidak lagi meresap ke tanah.

Untuk itu, mari bersahabat dan berbuat adil pada alam, jangan merusaknya sebab di dalamnya ada hukum alam yang pasti datangnya, keberlakuannya abadi yang berkeadilan sempurna dan berlaku bagi semua orang.
(***)

ADVERTISEMENT