PALOPO–Pemerintah Kota Palopo kembali menggelar Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) Anak.
Kegiatan untuk mendorong partisipasi anak dalam pembangunan daerah ini merupakan pelaksanaan kedua kalinya setelah pada tahun 2020 kemarin juga telah digelar Musrenbang Anak.
Sekretaris Daerah Kota Palopo, Firmansyah DP mengatakan, Musrenbang anak diharap dapat menjadi wadah penyaluran aspirasi bagi anak yang kemudian menjadi bahan masukan Pemerintah Daerah dalam menyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) tahun 2021.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi anak-anak dengan melibatkan dalam musrenbang, juga diharapkan agar mereka bisa berkontribusi untuk daerahnya dengan cara mengutarakan keinginan atau kebutuhannya,” kata Firmanzah.
Firmanzah menegaskan, hal yang terpenting dalam kegiatan ini sebenarnya adalah dimana pemerintah akan mendengarkan apa sebenarnya kebutuhan anak-anak dan juga apa yang mereka anggap kurang di tengah pembangunan yang berlangsung.
“Sesuai tujuannya, kita berharap, musrenbang anak ini mampu mengedukasi anak-anak kita, khususnya usia sekolah SMP dan SMA, bagaimana cara menyampaikan pendapat di depan umum, memberikan pengetahuan proses pembangunan di daerah yang dimulai dari pengusulan program oleh masyarakat,” ujarnya.
Untuk diketahui, musrenbang anak tingkat kecamatan dilaksanakan di 9 kecamatan di Kota Palopo, salah satunya di Kecamatan Telluwanua, Rabu, 3 Maret 2021.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Camat Telluwanua, Patangari Kadir.
Terkait Musrenbang anak, Patangari Kadir, meyakinkan, ini adalah bentuk komitmen Pemkot Palopo di bawah kepemimpinan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, bahwa anak-anak adalah salah satu prioritas dalam pelaksanaan pembangunan.
“Bukan hanya berkaitan dengan pembangunan fisik, namun juga program nonfisik perlu dikedepankan. Musrenbang anak salah satu cara pemerintah mendengarkan apa kebutuhan anak-anak kita saat ini,” ujarnya.
Pada musrenbang anak di Telluwanua, dikemas dengan suasana santai dan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Sejumlah usulan disampaikan anak-anak yang hadir, di antaranya penanganan banjir di wilayah mereka, tempat hiburan atau ruang terbuka hijau, sarana internet, penyeberangan atau zebra cross di sekolah mereka.
(*)