MALILI–Persaingan sengit dua pasangan calon pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Luwu Timur 2020 masing-masing telah tancap gas.
Kedua pasangan itu adalah Muhammad Thorig Husler-Budiman Hakim (MTH-Budiman) dan Irwan Bachri Syam-Andi Muh Rio Patiwiri (Ibas-Rio). Diketahui bahwa Husler dan Irwan Bachri Syam merupakan petahana.
Husler dan Ibas adalah pasangan Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur terpilih pada periode 2016-2020 lalu. Melenggangnya dua nama ini ibarat pertarungan dua petahana.
Meski pertarungan Pilkada Luwu Timur semakin sengit. Tetapi persepsi pemilih belum bergeser pasangan Husler-Budiman tetap berada diatas awan sedangkan Ibas-Rio memberikan perlawanan sengit di sedikitnya empat kecamatan.
Bisa dipastikan belum ada pergeseran persepsi yang berarti dalam peta pilihan pemilih jelang Pilkada Luwu Timur, 9 Desember 2020 mendatang.
Kondisi yang saat ini terjadi dalam pertarungan kepala daerah Luwu Timur merupakan penilaian dari dua lembaga riset yakni Indo Riset Celebes (IRC) dan Nurani Strategis.
Manajer Lapangan IRC, Imran Mahmud memastikan pergeseran posisi persepsi dimungkinkan tidak akan terjadi karena tak ada pergerakan luar biasa yang dilakukan kedua Paslon untuk memengaruhi pilihan pemilih.
“Perubahan secara drastis hanya bisa terjadi jika ada pergerakan luar biasa salah satu diantaranya. Maka, posisi Husler-Budiman masih tetap di atas dibanding Ibas-Rio. Dari dulu posisinya memang seperti itu,” katanya, (7/10/2020).
Menurutnya, Ibas-Rio kelihatan hanya memberi perlawanan sengit di Wasuponda. Kecamatan lain dimana Ibas-Rio menunjukkan sedikit perlawanan adalah Angkona, Nuha dan Malili. Sedangkan Husler – Budiman ia sebut masih unggul di 10 kecamatan lainnya.
Sementara, Peneliti dari Nurani Strategic, M. Jufri, menyatakan hal sama jika tidak ada perubahan posisi yang terjadi karena belum ada pengungkit yang bisa membuat kenaikan dukungan menjadi signifikan terutama pada kubu Ibas-Rio yang tengah mengejar. “Semua masih sama. Persepsi mayoritas pemilih masih berpihak ke Husler-Budiman. Hanya di Wasuponda dan Angkona, Ibas memberi perlawanan keras,” bebernya. (Rah)