Periksa Covid-19 Secara Mandiri, Medical Check Up di RSUD Sawerigading Kini Bisa Sekalian Rapid Test

1360
Walikota Palopo HM Judas Amir didampingi direktur rumah sakit dr Nasaruddin Nawir saat mengunjungi RSUD Sawerigading beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)
ADVERTISEMENT

KORANSERUYA–RSUD Sawerigading Palopo menyiapkan layanan pemeriksaan kesehatan menyeluruh mandiri (medical check up) yang include dengan Rapid Test demi mengecek sistem kekebalan tubuh dari penyakit yang disebabkan coronavirus (Covid-19).

Disampaikan Direktur RSUD Sawerigading, dr Nasaruddin Nawir bahwa layanan Rapid Test ada dua jenis, ada yang berbayar tetapi include dengan medical check up (menyeluruh), namun ada juga yang gratis.
Kata dia, yang berbayar adalah yang bersifat medical check up mandiri, atau inisiatif sendiri. Sedang yang gratis, adalah yang memang resmi dari rekomendasi Gugus Tugas Penangangan Pencegahan Covid-19 kota Palopo.
“Untuk yang medical check up biasa, include dengan Rapid Test nah itu berbayar, harganya bervariasi. Ada beberapa pilihan paket, mulai harga Rp500 ribu hingga Rp 1 Juta-an lebih,” terang dr Nasar, Senin 4 Mei 2020
Bagi mereka yang terindikasi Covid-19, misalnya yang berstatus OTG, ODP, dan PDP Covid-19, semuanya tidak dipungut bayaran alias gratis karena menjadi tanggungan pemerintah melalui Gugus Tugas, imbuhnya lagi.
Dokter Nasar juga berpesan, agar masyarakat sebaiknya aktif menjaga kesehatan pribadi maupun keluarga supaya terhindar dari Covid-19 dan segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit jika mulai mengalami gejala-gejala khas Covid-19.
Selain itu, direktur RSUD Sawerigading tersebut juga mengaku jika rumah sakit yang ia pimpin siap menghadapi pandemi Covid-19 dengan berbagai fasilitas yang selama ini sudah berjalan baik, misalnya Ruang Isolasi yang terpisah dari pasien umum lainnya berikut petugas medisnya.
“Kita punya Ruang Isolasi dengan kapasitas 14 tempat tidur dengan 4 Tim yang siap bertugas. Setiap tim terdiri dari 12 perawat, ditambah dokter umum dan 3 orang dokter spesialis interna,” jelas dr Nasar soal kesiapan rumah sakit pemerintah itu dalam menangani pasien yang masuk kategori ODP, OTG maupun PDP. (iys)
ADVERTISEMENT