Pihak Keluarga Mengalah, Jenazah Warga Palopo yang Terpapar Covid-19 Akhirnya Dibawa ke TPU Purangi

681
ADVERTISEMENT

PALOPO–Setelah kurang lebih sekitar 4 jam melakukan negosiasi dengan warga Pattene, Wara Utara, akhirnya pihak keluarga besar pasien RS Mega Buana Palopo yang dinyatakan Covid-19 memilih mengalah dan membatalkan rencana pemakaman Almarhum Kamaluddin di pekuburan keluarga di sebuah bukit di kawasan Pattene, Senin 7 Desember 2020.

Jenasah guru pengawas di Dinas Pendidikan kota Palopo itu akhirnya dimakamkan di TPU Purangi, Wara Selatan pada pukul 14.00 Wita.

ADVERTISEMENT

Dari pantauan Koran Seruya, prosesi pemakaman Almarhum Ketua DPD LDII kota Palopo itu dikawal ketat tim Satgas Covid-19 Palopo, yang hadir sekitar 7 orang menggunakan pakaian Hazmat. Prosesi ini berjalan lancar meski sebelumnya, saat hendak dimakamkan di di pekuburan keluarganya di Pattene, sempat terjadi penolakan warga.

Status Almarhum Kamaluddin SPd MSi, mantan Kepala SMPN 7 Palopo itu saat dikonfirmasi Koran Seruya pada Juru Bicara resmi Covid-19 Palopo, DR dr Ishaq Iskandar yang mengatakan, jika jenazah pasien RS Mega Buana itu resmi diketahui sudah positif Covid-19 pada Kamis 3 Desember 2020.

ADVERTISEMENT

“Almarhum masuk RS pada hari Rabu 2 Desember, langsung di swab test dan hasilnya sudah diketahui pada 3 Desember atau satu hari setelah ia dirawat. Pihak keluarganya juga sudah diberitahukan,” jelas Jubir.

Ishaq juga menginformasikan jika ada kasus serupa, seperti yang terjadi semalam di RS Mega Buana agar masyarakat benar-benar memahami Protap dalam prosesi pemakaman jenazah Covid-19.

“Masyarakat jangan mudah panik apalagi termakan isu hoax, percayakan saja pada Satgas dan petugas di rumah sakit. Jenazah Covid-19 itu sudah melalui proses pemulasaran, sehingga sudah aman (steril),” tambahnya.

Mantan Kadis Kesehatan Palopo itu melanjutkan, masyarakat hendaknya memahami proses yang merupakan Protap saat pemakaman pasien yang terpapar Covid-19. “Diantaranya, jenazah tidak boleh dibawa pulang ke rumah duka (Almarhum), harus tetap berada di RS, sampai proses penguburannya pun harus dengan Protap, dan semua harus dipastikan steril dan aman,” terang Ishaq.

Sampai Senin (7/12), dari Data Satgas Covid Palopo, jumlah kasus meninggal di kota idaman ini kian bertambah dan kini sudah ada 18 orang, dimana kasus konfirmasi 48 orang, dan sembuh 377, atau total keseluruhan 443 kasus.

Jubir berpesan kepada warga Palopo agar semakin mendisiplinkan diri menghadapi meningkatnya kembali kasus pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Sulsel maupun di Palopo sendiri. “Kita harus terus patuh dan lebih meningkatkan kedisiplinan, jangan mau menularkan penyakit dan jangan mau ditulari penyakit, lebih aman kita mencegah daripada mengobati, Protokol kesehatan wajib dipatuhi,” pesannya.

(iys)

BACA JUGA: Breaking News: Mengharukan! Jenazah Warga Pattene Palopo yang Positif Corona Ditolak Warga untuk Dimakamkan       

Nonton Videonya Disini

 

ADVERTISEMENT