PALOPO–Jenazah Almarhum Kamaluddin SPd MSi, mantan Kepala Sekolah SMPN 7 Palopo, yang wafat Minggu malam kemarin (6/12) di RSU Mega Buana Palopo dibuat terkatung-katung prosesi pemakamannya, lantaran beberapa oknum warga di kelurahan Pattene kecamatan Wara Utara mencoba menghalang-halangi prosesi pemakaman ASN di Dinas Pendidikan kota Palopo itu.
Dari penelusuran Koran Seruya di Pattene Wara Utara, puluhan warga menghalangi jalan masuk ke lokasi pekuburan milik keluarga Almarhum yang berada diatas sebuah bukit di Pattene, saat hendak membawa keranda jenasahnya untuk segera dimakamkan.
Salah satu kerabat dekat Almarhum yang enggan disebut namanya mengatakan, aksi oknum warga tersebut dilakukan karena takut penularan virus corona.
“Yang demo dan halang-halangi jenazah dimakamkan adalah tetangga 1 lorong dengan Almarhum, mereka keberatan keluarga kami dimakamkan diatas bukit, karena katanya takut jika hujan turun, airnya sampai ke rumah mereka. Nanti bisa tertular Covid-19, itu alasannya mereka,” ujar Sumber, Senin 7 Desember 2020.
“Padahal, pekuburan diatas bukit adalah pekuburan milik keluarga kami, bukan pekuburan umum, sehingga tak ada alasan untuk mencegah, ini kan kasihan orang sudah meninggal masa diperlakukan kurang manusiawi begini,” keluh keluarga Almarhum itu lagi.
Ia menambahkan, “sejak pukul 9.00 Wita pagi tadi, jenazah Almarhum Kamaluddin hendak dimakamkan, tetapi petugas Covid-19 dari RS Mega Buana terlambat datang. Soalnya mereka (Satgas Covid,red) takut datang, karena situasi disini belum aman benar, masih alot karena terjadi aksi penolakan dan suasananya mulai memanas.”
Satgas Covid-19 yang rencananya datang untuk membantu pemakaman baru terlihat hadir di lokasi sekira pukul jam 12.51 Wita, atau baru beberapa saat yang lalu.
Belum ada keterangan resmi Jubir Covid-19 Palopo dan pihak keamanan atas kasus peristiwa ini.
Diketahui, Almarhum Kamaluddin yang juga Ketua DPD LDII kota Palopo, menurut Sumber terpercaya menyebutkan, ia sempat dirawat di RS Mega Buana selama 3 hari, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Minggu tadi malam, sekira jam 23.00 Wita dan resmi dinyatakan positif terpapar virus corona oleh pihak Satgas Covid-19. (iys)