Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana, Bupati Lutra : Mitigasi Harus Jadi Gerakan Semesta

50
ADVERTISEMENT

LUTRA — Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memimpin Apel Konsolidasi TNI, Polri, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Luwu Utara dalam rangka Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam, Rabu (27/10/2021) di Mapolres Luwu Utara. Peserta apel terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, PMI, TRC, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.

Bupati Indah Putri Indriani mengatakan, butuh kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi terjadinya bencana yang disebabkan faktor alam dan non alam. “Bencana bisa terjadi kapan dan di mana saja, tidak mengenal ruang dan waktu. Untuk itu, dalam menghadapi kejadian yang tak bisa diprediksi ini, diperlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan, sehingga bisa meminimalkan terjadinya korban jiwa,” jelas Indah.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Indah, untuk menghadapi kerawanan dan potensi bencana di daerah rawan bencana, dibutuhkan kesiapsiagaan, tak hanya dari pemerintah dan unsur terkait lainnya, tetapi juga kewaspadaan secara menyeluruh dari masyarakat. “Salah satu yang bisa dilakukan adalah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), yaitu desa yang memiliki kemampuan secara mandiri untuk beradaptasi menghadapi potensi ancaman bencana, dan memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana tersebut,” jelas Indah.

Tak kalah pentingnya, kata dia, semua informasi dari BMKG harus dimaknai dengan bersatu padu melakukan upaya kesiapsiagaan, baik pemerintah, masyarakat, TNI, Polisi, maupun dunia usaha dan akademisi. Pada kesempatan itu pula, Bupati Luwu Utara dua periode ini mengimbau masyarakat untuk selalu mengupdate informasi cuaca ekstrim, khusunya di wilayah Luwu Utara. “Semuanya harus meningkatkan kesiapsiagaan di setiap lini kehidupan,” tegas Indah.

ADVERTISEMENT

Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang harus diwaspadai oleh masyarakat, di antaranya adalah situasi pandemi COVID-19 yang sampai hari ini masih saja ada kasus terkonfirmasi positif, adanya data 157 desa/kelurahan yang rawan bencana serta adanya informasi kemungkinan datangnya La Nina yang bisa menyebabkan penurunan suhu di beberapa titik, memperbesar kemungkinan curah hujan dan angin kencang yang berdampak terjadinya bencana hidrometeorologi, tanah longsor serta pohon tumbang.

“Sehebat apapun teknologi buatan manusia, tak akan mampu melawan alam. Mitigasi melalui vegetasi adalah jawaban dalam menghadapi bencana. Juga menanam pohon di kawasan rawan banjir dan longsor menjadi kewajiban mutlak yang harus kita lakukan,” imbuh Indah. Ajakan ini, kata dia, harus menjadi gerakan semesta dengan melibatkan semua pihak. Masih dia, mitigasi secara vegetasi dengan menanam pohon, akan menyelamatkan banyak nyawa, sekaligus menjaga suhu bumi.

“Kegiatan apel ini adalah milik kita bersama. Gerakan ini dari kita, oleh kita dan untuk kita. Mari bergandengan tangan, bersama-sama mengenali ancamanya dan menyiapkan strateginya,” tutup Indah. Kegiatan ini juga dihadiri Kapolres Luwu Utara, AKBP Irwan Sunuddin; Perwira Penghubung, Mayor Arm Syafruddin; serta para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara. (hms)

ADVERTISEMENT