BELOPA — Sejumlah perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat (AMARA) Luwu, mendatangi Mapolres Luwu, Senin (08/07/2019) sore. Mereka mempertanyakan perkembangan kasus pembunuhan terhadap Maria Kawa (66) warga Dusun Pintoe, Desa Buntu Babang, Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Februari 2019 lalu.
Senin Pekan lalu, mahasiswa bersama keluarga korban menggelar aksi di Mapolres. Saat itu, pihak kepolisian berjanji akan mengungkap kasus ini dalam waktu sepekan atau tujuh hari. ” Kami datang untuk menagih janji polisi. Bagaimana penanganan kasus ini. Sudah 5 bulan belum ada tersangka atau pelaku yang ditetapkan,” kata Idrus, perwakilan dari AMARA.
BACA JUGA : Nenek Dibunuh Secara Sadis di Luwu, Pelaku Masih Misterius, Polisi Periksa 3 Saksi
Dia mengancam akan bersurat ke Polda Sulsel jika kasus ini tidak menemui titik terang. Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Faisal Syam, yang menerima mahasiswa mengungkapkan, dalam kasus itu pihaknya mencurigai sedikitnya tiga orang sebagai pelaku pembunuhan.
Hanya saja, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan DNA dari laboratorium. ” Sampel DNA itu untuk mencocokkan dengan barang bukti yang kami temukan di lapangan. Hasil DNA itu akan menunjukkan siapa pelakunya,” tegas Faisal Syam.
Ia juga mengungkapkan, sesuai hasil penyelidikan motif dari kasus ini adalah balas dendam. ” Sebab, tidak ada sama sekali barang berharga yang hilang,” katanya. Faisal berharap agar keluarga korban bersabar sembari menunggu pihak kepolisian bekerja.
BACA JUGA : Pelaku Pembunuhan di Bajo Belum Terungkap, Warga Geruduk Mapolres Luwu
Sementara itu, kakak korban, Marthen Tobo mengharapkan kepada polisi untuk mengungkap seluruh fakta. ” Kami berharap pelakunya ditangkap dan dihukum sesuai aturan yang berlaku,” katanya. Sebelumya diberitakan Maria Kawa ditemukan meninggal dunia di lantai dekat pintu belakang rumahnya.
Lehernya nyaris terpotong akibat digorok. Korban ditemukan pada Selasa (19/02/2019) pukul 16.00 Wita oleh Wim Aristhian (35), seorang wiraswasta dan Beklin (20), seorang mahasiswa. Saat kejadian di dalam rumah hanya korban dan seorang cucunya berusia tiga tahun. (pit)