Poros Bua Kembali Jadi Jalur ‘Tengkorak’, Kernet Bus Asal Gorontalo Tewas Ditabrak Pikap

647
Mayat korban di Puskesmas Bua
ADVERTISEMENT

BELOPA–Belum sepekan terjadinya tabrakan maut menewaskan dua warga di Trans Sulawesi poros Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, kasus tabrakan maut kembali terjadi. Kejadiannya di poros Desa Karang-karangan, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Senin (22/6/2020), sekitar pukul 06:30 Wita.

Seorang kerent bus bernama Ardiansyah, 20 tahun, tewas ditabrak mobil pick up. Korban yang berasal dari Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo ini, menghembuskan napas terakhir dalam perjalanan menuju Puskesmas Bua akibat sejumlah luka di tubuhnya.

ADVERTISEMENT

Kernet malang ini ditabrak tepat di depan Pos Kamling Jalan Raya Angkasa Polres Luwu. Saat kejadian, hujan deras mengguyur wilayah Bua. Bus yang ditumpangi korban datang dari arah Palopo menuju Belopa. Di lokasi kejadian, bus berhenti.

Nah, saat itu, korban menyebrang ke pos. Dari arah utara tiba-tiba muncul pick up dengan nomor polisi DD 8962 EH yang dikemudikan Syahril, warga Malangke, Kabupaten Luwu Utara. Lantaran tidak dapat menguasai mobilnya, Syahril menabrak korban hingga mengalami luka pada bagian kepala dan patah leher.

ADVERTISEMENT

Kasat Lantas Polres Luwu, AKP Muhammadi Muhtari membenarkan peristiwa ini. “Petugas masih melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi,” katanya.

AKP Muhtari mengakui, dalam sepekan ini, kasus tabrakan maut di poros Bua sudah dua kali terjadi, dimana kasus pertama menelan dua korban jiwa. Kasus tersebut terjadi pada Rabu (17/6/2020) lalu.

Dalam insiden ini, dua korban tewas di lokasi kejadian di poros Lare-Lare, Kecamatan Bua. Kedua korban digilas truk, masing-masing Ridwa, 20 tahun, dan Daun Bunga, 50 tahun, keduanya tante dan keponakan, warga Padangsappa.

Tingginya kecelakaan lalulintas menelan korban jiwa patut mendapat perhatian semua pihak. AKP Muhtari mengimbau warga agar senantiasa berhati-hati saat berkendara, apalagi volume kendaraan melintasi jalan di poros Luwu semakin tinggi di sisi lain ruas jalan tidak diperlebar. (anggi)

ADVERTISEMENT