Putiung Beliung Ancam Luwu Raya, BMKG Minta Warga Waspada Saat Memasuki Musim Peralihan

1209
Edisi cetak KORAN SERUYA Tanggal 5 November 2019
ADVERTISEMENT

PALOPO–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Masamba mengeluarkan peringatan dini waspada bencana alam memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Salah satu bencana alam yang patut diwaspadai masyarakat di wilayah Luwu Raya adalah angin puting beliung atau angin kencang.

“Memasuki musim peralihan, wilayah Luwu Raya sangat rawan dilanda angin kencang (puting beliung). Kami imbau masyarakat senantiasa waspada, apalagi memasuki musim peralihan pada bulan November ini,” kata Kepala BMKG Masamba, Winarno Nurdianto, kepada KORAN SERUYA.

ADVERTISEMENT

Selain angin puting beliung, hujan lebat mendadak disertai angin kencang juga rawan terjadi saat musim peralihan. Bahkan, di wilayah tertentu di Luwu Raya, terutama di wilayah sekitar Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, warga juga diminta mewaspadai hujan es yang sewaktu-waktu bisa terjadi memasuki musim peralihan yang diperkirakan memasuki medio November 2019 ini.

Sebagian wilayah pesisir di Luwu Raya kata Winarno sangat rawan dilanda puting beliung. Sebut saja, wilayah pesisir Kota Palopo yang berhadapan langsung dengan Teluk Bone, wilayah pesisir Bua di Luwu hingga wilayah selatan Larompong.

ADVERTISEMENT

Di Luwu Utara, sebagian wilayah pesisir Malangke, Baebunta, Sabbang, dan wilayah pegunungan juga rawan dilanda puting beliung. “Sebenarnya, bukan hanya di wilayah Luwu Raya bencana puting beliung rawan terjadi saat musim peralihan. Tetapi bisa terjadi di seluruh Indonesia. Makanya, kita tidak henti-hentinya menyampaikan kepada masyarakat supaya waspada,” ujarnya.

Saat ini, Winarno mengakui jika curah hujan di wilayah Luwu Raya masih normal, yakni 100 mm. Namun, memasuki musim peralihan tetap diwaspadai terjadinya hujan lebat disertai angin kencang. “Kami juga mengimbau saat hujan lebat turun supaya tidak bepergian, karena banyak pepohonan di jalan sudah tua dan rawan tumbang,” katanya.

Diakui Winarno, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama BPBD di wilayah Luwu Raya untuk mengantisipasi dan menanggulangi terjadinya bencana alam akibat cuaca buruk. Bahkan, BMKG senantiasa menyampaikan kepada BPBD di Luwu Raya mengenai kondisi cuaca terkini agar bisa lebih dini mendeteksi datangnya bencana alam. (***/cbd)

ADVERTISEMENT