PALOPO–Malam pergantian tahun di kota idaman Palopo terlihat biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan malam tahun baru sebelumnya.
Angka kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas di malam tahun barupun terlihat menurun drastis.
Selain karena faktor pandemi Covid-19 dan adanya surat edaran walikota yang membatasi warga untuk membentuk kerumunan diatas pukul 19.30 Wita, juga akibat ketatnya pihak Polres Palopo dalam mengadakan Operasi Lilin, dua pekan sebelum hari raya Natal dan Tahun Baru. Salah satunya, dengan menyita sejumlah minuman keras tradisional jenis Ballo (Tuak).
Kapolres Palopo, AKBP Alfian Nurnas yang turun langsung memantau kegiatan personelnya di lapangan, terlihat berada di area sekitar Pelabuhan Tanjung Ringgit, yang menjadi kawasan paling ramai di kota Palopo setiap malam pergantian tahun.
Kalpores didampingi Kasdim 1403/Swg, Mayor Inf Suparman dan jajarannya terpantau menyambangi Pelabuhan Tanjung Ringgit pada pukul 00:30 Wita.
Keduanya hadir untuk mengamankan dan memastikan di lokasi tersebut tetap kondusif dan tidak terjadi kerumunan massa serta arak-arakan kendaraan bermotor, Kamis malam (31/12/2020)
Ratusan pemotor yang didominasi ABG terlihat hendak masuk ke Jalan Lingkar dan area Pelabuhan terpaksa harus memutarbalik kendaraannya, karena dihalau oleh Petugas.
Pasangan Suami Istri dan Ponakannya Dibacok di Binturu
Peristiwa pembacokan terjadi di malam pergantian tahun, Jumat (01/01/21) sekira pukul 01.30 Wita di kawasan Binturu Palopo, yang masuk pada wilayah hukum Polsek Wara Selatan.
Kapolsek Wara Selatan, Iptu Marten kepada awal media mengatakan kejadian pada malam Tahun Baru di kelurahan Binturu dimana korbannya adalah suami istri yakni Syamsuddin (51) dan Subaedah (48) bersama ponakannya bernama Naufal (17).
Korban kemudian dilarikan ke RSU Mega Buana dengan menggunakan mobil patroli Polsek Wara Selatan untuk mendapatkan perawatan akibat luka terbuka bekas sabetan parang dari Pelaku yang dikerahui adalah tetangga korban sendiri.
Syamsuddin terkena sabetan parang pada wajah sebelah kiri, sementara Subaedah terkena sabetan bagian kepala sebelah kanan.
Naufal, sang ponakan korban menceritakan, jika awalnya ia hanya bermaksud melerai, tetapi Pelaku yang berinisial HA malah menyabet kembali parangnya sehingga ia terkena di bagian dada sebelah kiri.
“Saya hanya bermaksud memisahkan antara Pelaku dengan korban (Pasutri), tapi rupanya kena ka juga parang, sementara Pelakunya langsung kabur,” katanya.
(iys)