RAPBD 2020, Pemkab Luwu Usul Pengadaan Alkes Rp14 Miliar

809
RSUD Batara Guru Belopa
ADVERTISEMENT

BELOPA — Rancangan Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran 2020 milik Pemerintah Kabupaten Luwu telah dibahas di DPRD Luwu, usai diserahkan beberapa waktu lalu. RAPBD ini memuat berbagaiu usulan anggaran program yang nantinya akan dijalankan Pemkab Luwu dalam rangka pembangunan daerah selama satu tahun. Salah satu diantaranya program peningkatan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

Dalam peningkatan pelayanan kesehatan, Pemkab Luwu menganggarakan pengadaan alat Kesehatan dan pengadaan alat kesehatan perawat sebesar Rp4 miliar bersumber dari Dana Insentif Daerah, dan pengadaan alat kesehatan (DAK) sebesar Rp10 miliar bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dengan keterangan “Tambahan” untuk lokasi kegiatan Belopa.

ADVERTISEMENT

Dalam RAPBD 2020, pengadaan alat kesehatan DAK sebesar Rp10 Miliar ini belum diketahui secara pasti perincian pembelian alat kesehatan untuk anggaran ini.

Sementara itu, dari hasil Kunjungan kerja lapangan Komisi I DPRD Kabupaten Luwu, beberapa waktu yang lalu, menemukan bahwa dengan rendahnya tegangan listrik di RS Batara Guru menyebabkan alat kesehatan (ALKES) berupa peralatan medis yang vital tidak lagi difungsikan, termasuk alat CT Scan dan Alat Cuci Darah.

ADVERTISEMENT

Dari informasi yang dihimpun, pelayanan di RS Batara Guru kurang maksimal serta banyak alkes yang tidak difungsikan yang akhirnya mengalami kerusakan.

Direktur RSUD Batara Guru, dr. Daud Mustakim, saat di konfirmasi soal Alkes yang tidak difungsikan, ia mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan pengecekan, tapi peralatan medis yang tidak difungsikan yakni CT SCAN.

“Belum kami cek betul, yang besar CT SCAN,” kata dr. Daud singkat, saat dihubungi melalui via WhatsApp, Jumat (22/11/2019).

Disamping itu, untuk menunjang pelayanan kesehatan untuk kebutuhan RSUD Batara Guru Belopa, yang berhubungan dengan pengadaan Alkes, dr Daud, menyampaikan bahwa hal itu tergantung dokter spesialis yang ada. “Tergantung dokter spesialis yang ada, januari nanti update data,” pungkasnya. (fit)

ADVERTISEMENT