Ruas Palandoan-Lambiri Seko Belum Diintervensi, Bupati Lutra Segera Koordinasi ke Pemprov Sulsel

75
ADVERTISEMENT

LUTRA — Mengendarai ojek, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani berangkat dari Rujab Kecamatan Seko, Minggu (26/9) usai meresmikan Pamsimas dan memantau pelaksanaan vaksinasi di Desa Hono, Sabtu lalu.

Tentu bukan kali pertama bagi bupati periode kedua ini mengendarai ojek Seko dan harus turun berjalan kaki karena kondisi jalan yang licin, terjal, berkubang, dan berlumpur saat musim hujan.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kondisi beberapa bulan lalu saat Ia menjajal jalur Seko mengendarai kendaraan roda empat masih sangat kondusif dibanding saat ini.

“Ruas Palandoan-Lambiri sekira 12 km ini memang belum diintervensi. Oleh karena itu kami akan segera berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan kelanjutan penanganan ruas jalan Sabbang-Tallang, Tallang-Sae,” kata Indah sembari berjalan kaki melewati ruas-ruas jalan yang sangat sulit dilalui jika berboncengan.

ADVERTISEMENT

Di perjalanan, Indah sesekali menyapa hingga berbincang bersama warga, tukang ojek, dan sopir mobil. Ia mendengar beberapa keluhan tukang ojek yang sepi orderan jika kondisi jalan sangat baik. Kendati demikian, bupati perempuan pertama di Sulsel ini menjelaskan bahwa penanganan ruas ini sangat strategis.

“Karena bagian dari jalur utama distribusi logistik dan energi BBM satu harga. Juga lalu lintas orang dan barang dari dan menuju ibu kota Kecamatan Seko dan ibu kota Kabupaten Luwu Utara. Dari ibu kota Kecamatan Seko lanjut ke perbatasan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Untuk itu mohon doa dan dukungan kita semua, mudah-mudahan tahun depan Pemprov masih melanjutkan penanganan ruas Palandoan-Lambiri,” kata Indah.

Untuk diketahui jalur sepanjang kurang lebih 140 kilometer ke Kecamatan Seko ini pengerjaannya dibagi menjadi 3 wilayah. Pemerintah pusat mengerjakan ruas Sabbang-Tallang, Pemprov Sulsel mengerjakan ruas Tallang-Sae, dan Pemkab Lutra mengerjakan ruas Lambiri-Eno.

Saat ini pengerjaan jalan berupa pengerasan dan pengaspalan masih terus berlangsung tepatnya dari wilayah Mabusa sampai Palandoan. Sementara untuk ruas Lambiri-Eno yang merupakan ruas jalan kabupaten, pengerjaannya dimulai pada 2019 lalu dengan volume 13,9 kilometer dengan anggaran Rp 7,7 miliar dari bantuan keuangan APBD I 2019. (hms)

ADVERTISEMENT