Sah! Ahok Nahkodai PT Pertamina, Gajinya Lezat Nian

777
ADVERTISEMENT

JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan hal ini di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019). Ia sebut, Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Tanri Abeng.

ADVERTISEMENT

“Basuki Tjahaja Purnama Komisaris Utama di Pertamina. Didampingi oleh pak Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama di Pertamina,” ucap Erick.

Selain dua nama di atas, Erick juga menyodorkan Emma Sri Martini selaku Direktur Utama Telkomsel menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Emma akan menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

ADVERTISEMENT

Pergantian Pahala di Pertamina, sambung Erick, berkaitan dengan tugas barunya di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala akan dibantu oleh Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.

Erick mengklaim nama-nama tersebut di atas sudah melalui Tim Penilai Akhir (TPA). “Saya hanya menyebutkan yang sudah melalui TPA. Yang tidak melalui TPA, saya tidak bisa komentar dahulu,” tegas dia.

Nama-nama pejabat baru Pertamina tersebut akan dilakukan segera pada Jumat ini atau paling lambat Senin (25/11).

“Pertamina bukan Tbk, jadi bisa disegerakan hari ini atau Senin,” terang Erick.

Sementara, pergantian pejabat BTN akan segera dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada akhir bulan ini.

Lalu, berapa gaji dan tunjangan yang akan didapatkan Ahok sebagai Komisaris Utama?

Mengutip laporan keuangan Pertamina tahun buku 2018, kompensasi yang diberikan kepada jajaran direksi dan komisaris sebesar US$ 47,23 juta atau setara Rp 661 miliar (kurs Rp 14.000).

Terdapat juga fasilitas seperti fasilitas kendaraan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas bantuan hukum untuk direksi. Sedangkan untuk dewa komisaris adalah fasilitas kesehatan dan bantuan hukum.

Adapun susunan direksi Pertamina saat ini adalah 11 orang, sementara untuk komisaris di 2018 mencapai 6 orang. Artinya jika dibagi rata ke 17 orang, masing-masing bisa mengantongi hingga Rp 38 miliar setahun atau Rp 3,2 miliar per bulan.

Ahok yang dikonfirmasi berita ini mengaku belum tahu dan hanya berkata,”saya akan bekerja dengan baik dan tidak mengecewakan harapan beliau,” sambungnya.

“Terima kasih atas kepercayaan beliau,” kata Ahok.(*/Iys)

ADVERTISEMENT