Saraf Hafizah Respon Baik, Operasi Implan Koklea RSUD Sawerigading Palopo Sukses

511
Proses switch on implan koklea pada pasien Hafizah. (Foto : Ayub Seruya)
ADVERTISEMENT

PALOPO — Gangguan pendengaran merupakan salah satu penyakit atau kelainan yang banyak diderita masyarakat, biasanya terjadi masalah pada organ pendengaran yang menyebabkan tuli, bahkan hingga bisu. Kini, RSUD Sawerigading Palopo sudah bisa melakukan operasi implant koklea atau pemasangan alat pendengaran bagi penderita gangguan pendengaran sejak lahir.

Operasi implant koklea di RSUD milik Pemerintah Kota Palopo itu, merupakan yang pertama di wilayah Luwu Raya, Provinsi Sulawesi Selatan. Pasien pertama yang menjalani operasi tersebut adalah Hafizah, warga Palopo berusia 1 tahun 8 bulan.

ADVERTISEMENT

Dia menderita tuli sejak lahir. Balita ini menjalani operasi implant koklea pada 16 Oktober 2021 lalu, di ruang operasi RSUD Sawerigading Palopo. Operasinya ditangani langsung dokter ahli THT RSUD Sawerigading Palopo bersama dokter ahli THT dari Jakarta, yakni Dr dr Fikri Mirza Putranto dan dr Masita Gaffar.

Dirut RSUD Sawerigading Palopo, dr Nasaruddin Nawir, menyebut, operasi implant koklea atau pemasangan alat pendengaran bagi penderita gangguan pendengaran sejak lahir terhadap balita Hafizah, yang berhasil dilakukan pihaknya, menjadi momentum terbaik bagi jajaran RSUD Sawerigading Palopo untuk membantu mengurangi angka ketulian di Luwu Raya, terkhusus di Kota Palopo.

ADVERTISEMENT

“Pasien yang menjalani operasi implant koklea tidak serta merta sembuh dari gangguan pendengaran. Masih butuh waktu sekitar dua hingga enam bulan untuk terapi mendengar, bicara, termasuk psikologi,” kata dr Nazaruddin.

Biaya operasi implant koklea terbilang masih mahal, termasuk alatnya, mencapai angka kisaran Rp150 juta hingga Rp200 juta. Alat implan koklea tersebut belum ditanggung asuransi, termasuk BPJS Kesehatan. Namun untuk operasi Hafizah, balita ini mendapatkan bantuan alat dari Komite Pusat Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian.

Setelah dua bulan usai menjalani operasi pemasangan alat implan koklea, alat tersebut akan dilakukan switch on. Hafizah ditangani tim pusat pendengaran dari Med-El Indonesia bekerjasama dengan RSUD Sawerigading Palopo, Kamis 9 Desember 2021.

Andi Iskandar dari Med-El Indonesia, mengatakan, alat implan koklea yang sudah dipasang di telinga Hafizah, mulai diaktifkan. Hasilnya saraf Hafizah merespon baik alat tersebut. “Langkah selanjutnya, masih akan dilakukan pemasangan alat lainnya dibagian luar telinga Hafizah, agar balita ini bisa benar-benar mendengar normal, dan bisa berbicara,” ujarnya.

Hafizah juga masih akan mengikuti serangkaian terapi, salah satunya terapi bicara, atau lazim disebut Auditory Verbal Terapy (AVT) yang dilakukan oleh terapis. Terapi ini dilakukan karena Hafizah sejak lahir belum pernah mendengar suara, dan belum mampu berbicara. Harapannya, setelah menjalani serangkaian terapi, Hafizah akan sembuh dari gangguan pendengaran, dan bisa hidup normal. (ayb/liq)

ADVERTISEMENT