JAKARTA — Kabupaten Luwu Utara meraih penghargaan nasional Gerakan Menuju Smart City 2022.
Penghargaan diterima Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Kamis (1/12/2022), di sela-sela Seminar dan Pameran Gerakan Menuju Smart City 2022 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Penghargaan Gerakan Smart City 2022 yang diterima Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, ini diserahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia, Samuel Abrijani Pangerapan.
Indah Putri Indriani didampingi Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP), Arief R. Palallo. Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu dari 50 daerah kabupaten/kota yang mendapatkan penghargaan Gerakan Menuju Smart City 2022.
Seminar dan Pameran Gerakan Menuju Smart City 2022 yang digelar dua hari ini mengusung tema “Recover Together Recover Stronger”. Di mana tema ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis digital yang kolaboratif, inklusif dan berkelanjutan.
Pada hari pertama, Rabu 30 November 2022, digelar pertemuan Forum Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), dan hari kedua, Kamis 1 Desember 2022, digelar pertemuan Forum Gerakan Menuju Smart City 2022 yang dihadiri 50 Kepala Daerah pelaksana Smart City.
Kepala Diskominfo-SP Kabupaten Luwu Utara, Arief R. Palallo, mengatakan bahwa Luwu Utara menerima penghargaan Gerakan Menuju Smart City 2022 karena keberhasilannya menyusun rencana induk (master plan) pembangunan yang berbasis smart city di Luwu Utara.
“Untuk mengapresiasi keberhasilan Luwu Utara dalam menyusun master plan smart city, maka Luwu Utara bersama 49 daerah lainnya diganjar penghargaan ini oleh pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia,” kata Arief.
Arief mengatakan bahwa Pemda Luwu Utara bersama Tim Ahli Kemenkominfo telah berhasil menyusunan master plan smart city melalui empat tahapan bimbingan teknis. Di mana telah dirumuskan beberapa program quick win yang akan dilaksanakan 1 – 10 tahun ke depan.
“Tentu kita berharap bahwa seluruh program quick win atau inovasi yang telah kita tetapkan dalam penyusunan master plan ini dapat berdampak pada kesejahteraan masyarakat, terlebih pada perbaikan tata kelola pemerintahan yang berbasis elektronik,” tandas Arief. (LH)